Reporter: Namira Daufina, Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pengumuman data ekonomi Australia yang kurang memuaskan mememicu AUD bergerak bervariasi. Mengutip Bloomberg, Jumat (31/7), EUR/AUD menguat 0,25% ke 1,5029 dibandingkan hari sebelumnya. AUD/JPY turun tipis 0,01% ke 90,52. Namun AUD/USD menguat 0,21% ke 0,7308.
Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menyatakan, pelemahan AUD di hadapan EUR akibat sentimen negatif dari pasar saham China yang turun tajam beberapa hari lalu. "Ditambah lagi harga di pasar komoditas juga sedang turun, terutama tembaga dan bijih besi," kata Yulia.
Pada Kamis pekan lalu, Australia merilis data PPI kuartal I-2015 dengan hasil 0,3%. Meski angka tersebut di atas perkiraan sebesar 0,2%, tapi turun jika dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 0,5%. Sementara penguatan EUR dihadapan USD didukung oleh data Core CPI Flash Estimate year on year (yoy) per Juli 2015 di level 1,0% yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya di 0,8%.
"AUD terseret sentimen dari China, sementara EUR didukung data ekonomi yang bagus," imbuh Yulia. AUD diprediksi bakal melemah lagi karena Manufacturing PMI China Juli 2015 lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Gema Goeyardi, Direktur PT Astronacci International Futures, menuturkan, tekanan pada AUD sudah terjadi sejak Kamis (30/7), saat data persetujuan bangunan di Negeri Kanguru ini melorot tajam. "Penurunan itu sudah terjadi sejak April 2015 dan berefek besar pada nilai aussie," papar Gema. Adapun data persetujuan bangunan Australia Juni 2015 turun dari sebelumnya 2,3% menjadi minus 8,2%. Di sisi lain, posisi yen juga sedang tidak diuntungkan oleh data ekonomi negaranya.
Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures, bilang, PDB AS sempat menekan AUD/USD ke level terendah dalam enam tahun terakhir. Maka ia memprediksi, penguatan AUD/USD hanya sementara. Pasangan ini sudah mencapai titik jenuh jual dan berpeluang reversal hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News