Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dollar Australia gagal mengungguli the greenback yang tengah dikelilingi sentimen positif. Mengutip Bloomberg, Rabu (26/4) pukul 19.55 WIB, pasangan AUD/USD tergerus 0,68% ke level 0,7484 dibanding sehari sebelumnya.
Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, Tonny Mariano menyebutkan, data ekonomi Australia sebenarnya tidak sepenuhnya negatif, terlihat dari rilis inflasi Bank Sentral Australia (RBA) yang lebih baik dari angka sebelumnya.
Data inflasi dari Bank Sentral Australia (RBA) pada kuartal I-2017 menunjukkan hasil sesuai prediksi di angka 0,5% serta lebih baik dari kuartal sebelumnya di level 0,4%."Tetapi ada tekanan dari penurunan harga komoditas," tuturnya.
AUD akhirnya bertekuk lutut di hadapan USD yang memang sedang dikelilingi sentimen positif. Dollar AS mulai kembali menguat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana pemangkasan pajak.
Selain itu, tampilan data ekonomi AS cukup menggembirakan. Tingkat kepercayaan konsumen bulan ini memang turun ke level 120,3 dari sebelumnya 124,9. Tetapi angka penjualan rumah baru bertambah sebesar 621.000 atau lebih baik dari sebelumnya 587.000.
Tonny melihat, kemungkinan AUD melemah di depan USD masih terbuka. Pergerakan the greenback menanti data pesanan barang tahan lama dengan prediksi turun ke level 0,4% dari sebelumnya 0,5% serta angka klaim pengangguran mingguan yang diprediksi turun ke angka 241.000 dari sebelumnya 244.000. Sementara AUD menunggu pidato Gubernur RBA, Philip Lowe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
