Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup turun 0,10% ke level 5.824,13. Adapun asing masih mencatatkan net sell sebanyak Rp 1,77 triliun. Dengan demikian, di sepanjang tahun ini (ytd) aliran dana asing yang keluar dari pasar mencapai Rp 2,66 triliun.
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat melihat sejak tahun 2013 lalu, total asing di Indonesia urung bertambah. Beberapa kali memang sempat terjadi net buy asing secara besar-besaran. Namun, menurut teguh aksi net sell yang mengiringinya membuat asing seolah meninggalkan bursa.
Menoleh ke belakang, memang Teguh menandai adanya momentum dimana asing melakukan aksi secara besar-besaran. Seperti di tahun 2014 lalu, menurut catatan Teguh asing sempat melakukan net buy hingga Rp 42 triliun.
Pada tahun 2014, menurutnya sentimen yang mempengaruhi adalah pemilihan presiden. Kedua, asing juga melakukan aksi beli besar-besaran saat ada sentimen tax amnesty pada pertengahan 2016 lalu.
“Sekarang dana Rp 42 triliun itu udah habis net sell lagi. Kalau ditotal, posisi net buy asing dan net sell-nya dari 2013 sampai sekarang persis Rp 0,” ujar Teguh.
Sebelumnya, Teguh sempat menilai bahwa keluarnya asing hanya berlangsung sementara. “Baru sekarang saya melihat tren dimana asing seperti meninggalkan bursa sama sekali,” ujar Teguh, Rabu (6/9).
Padahal, menurut Teguh beberapa sentimen yang muncul di tahun ini, harusnya dapat membuat asing bertahan di bursa. Dari segi kondisi politik, menurut Teguh pemerintahan saat ini tak lebih buruk dibanding sebelumnya.
Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi, GDP dapat dipertahankan di kisaran 5%. “Tiga lembaga pemeringkat dunia sudah berikan investment grade untuk Indonesia. Itu seharusnya juga bikin asing masuk. Entah kenapa enggak,” tutur Teguh.
Adapun kondisi ini menurut Teguh akan bertahan hingga akhir tahun. Pasalnya, Teguh memprediksikan bahwa keluarnya asing tak akan berpengaruh signifikan pada IHSG. Hal ini mengingat asing keluar dalam jumlah sedikit tapi secara terus-menerus.
Sementara itu, Analis First Asia Capital David Sutyanto melihat bahwa asing saat ini sedang melakukan profit taking. Adapun dana asing yang keluar menurut David mungkin saja dialihkan ke instrumen lain.
Kemungkinan ini muncul dilihat dari aksi pemerintah yang belakangan gencar menerbitkan surat utang. Menurut David ini bisa menjadi instrumen pilihan bagi asing. Selain itu, David juga tak menutup kemungkinan asing beralih ke negara lain.
“Bisa juga dia pindah ke negara lain, kalau saat ini bisa dikatakan Filipina angkanya cukup bagus. Ada potensi juga mereka pergi ke sana,” ujar David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News