kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asanusa mendaras berkah dari surat utang syariah


Selasa, 12 Desember 2017 / 09:15 WIB
Asanusa mendaras berkah dari surat utang syariah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana Syariah Asanusa Sukuk Investment milik Asanusa Asset Management sukses menorehkan imbal hasil di atas rata-rata indeks reksadana pendapatan tetap. Strateginya, reksadana ini memperbesar bobot surat berharga syariah negara (SBNS) dalam portofolio.

Presiden Direktur Asanusa Asset Management Siswa Rizali mengatakan, sejak Januari-Oktober 2017, reksadana ini mayoritas berisi SBSN tenor panjang, yakni 25–27 tahun.

Fund fact sheet per Oktober 2017 menunjukkan bobot SBSN di portofolio reksadana ini mencapai 95,93%. Sisanya deposito.

Dengan strategi tersebut, reksadana ini berhasil mencatatkan return 15,5% secara year to date (ytd). Sekadar info, kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap cuma sekitar 9,76% ytd.

Asanusa juga sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi 2018. Asal tahu saja, kinerja reksadana pendapatan tetap diprediksi tertekan tahun depan.

Untuk memaksimalkan return di 2018, Asanusa bakal memindahkan portofolio yang selama ini di obligasi tenor panjang menjadi ke SBSN tenor pendek, sekitar lima hingga tujuh tahun. "Switch ke tenor pendek karena potensi capital gain terbatas dan risiko global meningkat," kata Siswa, Rabu (6/12).

Bahkan, Siswa memperkirakan, tahun depan keuntungan dari capital gain nol atau tidak ada. "Yield SUN sudah rendah, potensi capital gain di tahun depan terbatas, paling return SUN 6% di 2018," kata Siswa.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, SBSN memang memiliki risiko tinggi. Dengan demikian, beralihnya ke SBSN bertenor pendek artinya MI mau mengecilkan risiko di tahun depan.

Per Oktober 2017, dana kelolaan reksadana yang meluncur sejak 24 Agustus 2016 ini mencapai Rp 15,46 miliar. Menurut Wawan, dana kelolaan tersebut relatif kecil. "Karena syariah jadi peminatnya terbatas, yang lebih tertarik pada reksadana ini adalah investor ritel atau institusi syariah," kata Wawan.

Bagi Anda yang tertarik, Asanusa mematok modal minimal pembelian awal sebesar Rp 100.000. Bila investor melakukan redemption sebelum 1 tahun, ada biaya penjualan 1%. Nilai redemption minimal Rp 100.000. Biaya manajemen investasi 2%. Bank kustodian adalah Bank Maybank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×