kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa kaitan rights issue Capitalinc dengan Bakrie?


Kamis, 06 Februari 2014 / 11:10 WIB
Apa kaitan rights issue Capitalinc dengan Bakrie?
ILUSTRASI. Pekerja calon penerima BSU dengan rekening bank swasta dapat mengisikan data rekening bank himbara untuk pencairan dana BSU sebesar Rp 600.000.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rencana PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) terbilang mengejutkan. Di satu sisi, perolehan dana dari aksi yang biasa disebut rights issue itu terbilang besar, yakni Rp 2,78 triliun.

Di sisi lain, rencana penggunaan dana hasil rights issue MTFN perlu dicermati lebih lanjut. Dalam prospektus yang dirilis Kamis (6/2), MTFN akan menggunakan Rp 2,52 triliun atau 93,48% dari total dana rights issue untuk mengakuisisi 100% saham Owen Holdings yang dimiliki Densel Venture Ltd (DVL) dan OG Resources Ltd (OGR).

Owen adalah pemilik 49% saham EIBL yang merupakan pemilik 100% saham EMP ONWL Ltd. Perusahaan ini memiliki 36,72% working interest di Blok Offshore Northwest Java (ONWJ) PSC.

Jika dicermati lebih lanjut, rencana MTFN ini bersinggungan dengan Grup Bakrie dalam dua hal. Pertama, belum lama ini, berembus kabar bahwa Grup Bakrie merupakan pengendali DVL.

Kabar ini pertama kali muncul dari pemberitaan media asal London, City A.M. pada 9 September 2013 lalu yang menyebutkan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) adalah pengendali Densel.

Ini diketahui setelah City mewawancarai CIM Investment Management yang mewakili Mackenzie Cundill, pemilik 7,67% saham ENRG. CIM, lanjut City, telah melayangkan surat kepada BEI untuk memeriksa kasus ini, akhir Agustus lalu. KONTAN pun memperoleh dokumen yang menyebut BNBR sebagai pengendali Densel.

Kedua, unit usaha Bakrie lainnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) sejatinya juga berencana menggelar rights issue untuk menguasai Blok ONWJ. ENRG bahkan sudah merilis prospektus rights issue pada 2 Agustus 2013 lalu.

ENRG akan menerbitkan 20.981.989.426 saham seharga Rp 140 per saham dan berpotensi meraup dana Rp 2,94 triliun. Pada 15 September 2013, ENRG menurunkan harga rights issue  menjadi Rp 120 per saham, dengan asumsi perolehan Rp 2,52 triliun.

Nah, prospektus itu menyebut, 81% hasil rights issue dialokasikan untuk membeli 49% saham EMP International Ltd (EIBL) yang dimiliki Owen Holding. Ini tentu bersinggungan dengan rencana MTFN yang ingin mengakuisisi Owen Holding secara langsung.

Sayangnya, KONTAN belum mendapatkan tanggapan dari ENRG terkait masalah ini. Herwin W. Hidayat, Kepala Hubungan Investor ENRG, belum merespons pertanyaan dari KONTAN. Pada 17 September 2013, ENRG memang menyatakan menunda rights issue hingga batas yang belum ditentukan lantaran kondisi pasar yang tidak kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×