kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Andalkan aset obligasi, Panin Dana US Dollar cetak return 14,10%


Selasa, 06 Maret 2018 / 21:46 WIB
Andalkan aset obligasi, Panin Dana US Dollar cetak return 14,10%
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana Panin Asset management


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panin Dana US Dollar menjadi satu dari sedikit reksadana campuran berdenominasi dollar Amerika Serikat yang ada di Indonesia. Meski begitu, dalam setahun terakhir kinerja reksadana ini tergolong menawan.

Infovesta Utama mencatat, reksadana Panin Dana US Dollar mampu memperoleh imbal hasil sebesar 14,10% secara year on year (YoY) hingga 5 Februari 2018. Hasil ini menggiringnya masuk dalam lima besar reksadana dollar AS terbaik di Indonesia.

Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto membeberkan, reksadana Panin Dana US Dollar memiliki kebijakan investasi pada aset yang terdapat pada pasar saham atau obligasi Indonesia. “Jadi hanya transaksi reksadananya saja yang menggunakan mata uang dollar AS,” ujarnya, Selasa (6/3).

Ia melanjutkan, saat ini, Panin Dana US Dollar memiliki porsi obligasi sebagai aset portofolio mencapai kisaran 64%. Obligasi yang dipilih seluruhnya adalah Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi dollar AS. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan investor lokal akan instrumen berbasis mata uang asing.

Sementara, porsi saham dalam Panin Dana US Dollar sekitar 24%. Karena porsinya kecil, Rudiyanto mengaku, tidak terlalu fokus pada saham sektor-sektor tertentu. “Kami lebih memprioritaskan aspek fundamental dan saham-saham bervaluasi rendah,” katanya.

Meski porsinya tergolong mini, kinerja Panin Dana US Dollar dalam beberapa waktu terakhir lebih banyak ditopang oleh saham. Sebab, reksadana ini mendapat keuntungan dari kenaikan harga yang cukup signifikan dari saham-saham pilihan.

Kendati begitu, Panin Dana Unggulan tidak lepas dari risiko akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Rudiyanto bilang, investor berpotensi mengalami kerugian kurs mengingat transaksi jual-beli unit reksadana ini menggunakan mata uang dollar AS. Di sisi lain, investasi reksadana ini sepenuhnya dilakukan di dalam negeri.

“Manajer investasi beli saham dengan rupiah. Ketika dikonversi kembali dollar AS keuntungan buat investor jadi kurang maksimal,” katanya memberi contoh.

Meski demikian, Rudiyanto menyebut, pihaknya tidak akan mengubah strategi investasi Panin Dana US Dollar dalam waktu dekat. Hal ini mengingat aset-aset portofolio dalam reksadana tersebut sudah diukur tingkat risikonya masing-masing. Ia masih optimistis, reksadana tersebut mampu memberi imbal hasil di atas indeks acuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×