kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Tambang masih primadona 5 tahun ke depan


Selasa, 12 Desember 2017 / 20:40 WIB
Analis: Tambang masih primadona 5 tahun ke depan


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang kini sedang terus bergerak naik membuat kinerja sektor tambang di Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut terdorong. Kinerja cemerlang ini pun diprediksi analis masih akan terus berlanjut tahun depan.

Indeks sektor pertambangan positif pada penutupan perdagangan Selasa (12/12). Sektor ini menguat 2,20%, bersamaan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat. Angka ini lebih tinggi dari sektor industri dasar dan kimia yang menguat 1,75% dan sektor infrastruktur yang ditutup menguat 0,98% serta mengalahkan sektor lain seperti sektor keuangan, sektor konsumer, dan sektor properti yang ditutup di zona merah.

Salah satu penyebab cemerlangnya kinerja sektor pertambangan adalah kenaikan harga komoditas seperti batubara, minyak dunia, dan emas di tahun ini. Selama sebulan terakhir saja, harga batubara terus bergerak naik. Bahkan, harga bahan bakar ini kembali menyentuh harga tertingginya selama satu bulan terakhir yaitu US$ 98,25 per metrik ton.

Performa sektor pertambangan yang positif sepanjang tahun ini pun diprediksi analis bisa terus bertahan hingga tahun 2018 nanti. "Sektor pertambangan nampaknya akan kembali jadi primadona untuk lima tahun ke depan," ujar VP Research & Analysis Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere, Selasa (12/12).

Harga komoditas seperti batubara, tembaga, nikel, emas, dan perak yang diprediksi akan terus bergerak naik dalam lima tahun ke depan jadi salah satu faktor pendorong baiknya kinerja sektor pertambangan di bursa. Ditambah lagi, adanya potensi pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun ke depan juga mendukung harga komoditas.

Namun, hal tersebut tak berarti sektor ini bebas dari tantangan. Salah satu sentimen yang mampu menahan laju sektor pertambangan ialah perlambatan ekonomi Tiongkok. "Selain itu, jika bursa saham dunia terkoreksi cukup dalam, harga komoditas juga berpotensi melemah di kemudian hari," papar Nico.

Nico pun melihat ada beberapa saham komoditas yang bisa menjadi pilihan di tahun depan. Saham-saham tersebut diantaranya ialah saham PTBA, ITMG, ADRO, BUMI, INCO, MDKA, dan PSAB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×