Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasar saham domestik kembali terkoreksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (26/9) ditutup menyusut 0,68% menjadi 5.352,14.
Di saat yang sama, para pemodal asing kembali mencatatkan penjualan bersih atau net sell senilai Rp 335,92 miliar. Bahkan dalam sebulan terakhir, asing sudah mencetak net sell mencapai Rp 5 triliun.
Lima saham yang paling aktif diperdagangkan kemarin adalah PGAS, TLKM, PWON, SRIL dan SCMA. Lima saham yang merosot paling dalam adalah INRU, PLAS, ASBI, BCIP dan TRST. Adapun lima saham yang harganya naik paling tinggi adalah HDFA, SKBM, BRPT, NAGA dan NELY.
Penurunan IHSG mengekor mayoritas indeks bursa saham di kawasan Asia yang juga menyusut. Pasar saham Asia menurun menjelang pertemuan anggota organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) di Aljazair, pekan ini.
Pasar melihat, OPEC belum tentu sepakat memangkas produksinya. Meski demikian, sejumlah analis memperkirakan indeks saham akan rebound pada perdagangan hari ini (27/9), pasca pelemahan yang terjadi kemarin.
Kiswoyo Adi Joe, analis Recapital Securities, memprediksi, indeks saham berpeluang menguat dengan rentang pergerakan 5.300–5.450 pada perdagangan hari ini.
Menurut dia, sentimen pendongkrak IHSG antara lain berasal dari perkembangan program amnesti pajak. Pemerintah memutuskan, peserta amnesti pajak bisa membayar tebusan paling murah, 2%, sampai Desember.
Deky Rahmat Sani, analis NH Korindo Securities juga memperkirakan, indeks saham akan mencoba berbalik arah menyusul rebound-nya harga komoditas, terutama harga minyak dunia kemarin (26/09).
Menteri Energi Aljazair melihat terbuka segala pilihan untuk pemangkasan atau pembekuan produksi minyak mentah pada pertemuan informal para produsen OPEC pekan ini.
Deky memprediksi IHSG pada hari ini akan bergerak dengan rentang support 5.321-5.305 dan resistance di level 5.383-5.401.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News