kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Emiten kosmetik harus lebih bersolek lewat iklan


Sabtu, 10 Agustus 2019 / 07:15 WIB
Analis: Emiten kosmetik harus lebih bersolek lewat iklan
ILUSTRASI.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kosmetik nampaknya harus lebih sering bersolek di tengah persaingan bisnis yang makin ketat. Pasalnya, kinerja emtien di sektor ini masih mengkhawatirkan sepanjang semester I 2019.

Tercatat bahwa rata-rata pendapatan emiten sektor ini merosot hingga 13,14% year on year (yoy) dan labanya pun minus hingga 83,73% yoy. Sejumlah analis menilai saat ini kosmetik sulit berkembang karena persaingan dengan produk impor.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan produk kosmetik dalam negeri tertekan dengan produk impor yang harganya lebih murah sehingga konsumen tentu beralih ke produk yang lebih pas di kantong.

Baca Juga: Bulan depan Medco Energi harus bayar utang Rp 549 miliar, uangnya dari mana?

“Kosmetik agak sulit untuk berkembang dari persaingan, kecuali mereka berhasil meningkatkan brand awareness dengan iklan dan sponsor,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/8).

Menyoal salah satu strategi yang digunakan emiten kosmetik yakni menambah varian produknya, menurut William kemungkinan kecil akan berpengaruh. William bilang emiten kosmetik bisa mempelajari contoh dari perusahaan sejenis yang lebih laris produknya.

Tapi lagi-lagi, produk kecantikan menurut William semua fungsinya sama dan yang diadu adalah harga serta brand awareness-nya. William mengatakan ada kemungkinan jika impor dibatasi pada paruh kedua tahun ini keadaannya bisa lebih membaik.

Kendati demikian, momentum di sepanjang paruh kedua tahun ini belum bisa mendongkrak kinerjanya. William memberikan contoh event seperti Indonesia Beauty Expo yang diselenggarakan pada April lalu tidak berhasil mengerek kinerja emiten. Malahan hasilnya menurun.

Jadi menurut William dari segi sentimen belum ada yang mendukung kenaikan emiten-emiten di sektor kecantikan.

Baca Juga: Produksi batubara KKGI naik 289,60% pada semester I-2019




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×