kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya andalkan proyek pemerintah kejar target pendapatan Rp 18 triliun


Rabu, 24 Oktober 2018 / 06:08 WIB
Adhi Karya andalkan proyek pemerintah kejar target pendapatan Rp 18 triliun
ILUSTRASI. LRT Jabodebek


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fokus pemerintah pada proyek infrastruktur menjadi berkah untuk perusahaan konstruksi. Salah satunya PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang mengandalkan proyek pemerintah untuk mencetak pertumbuhan pendapatan dan labanya.

"ADHI saat ini memiliki proyek penugasan pembangunan LRT Jabodebek dan untuk area depo di Bekasi Timur sedang dalam proses pembebasan lahan oleh pemerintah dan diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat," ujar Ki Syahgolang, Sekretaris Perusahaan ADHI kepada kontan.co.id, Selasa (23/10). 

Sekadar mengingatkan, kinerja ADHI pada akhir tahun 2015 sukses mencapai laba bersih sebesar Rp 463,7 miliar, meningkat 40,9% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 329,1 miliar.

Lalu di semester I 2018 ini, ADHI mengantongi pendapatan Rp 6,08 triliun. Jumlah tersebut naik 17,33% dari Rp 5,18 triliun pada semester I 2017. Laba bersih ADHI pun tercatat tumbuh 61,98% secara tahunan menjadi Rp 212,7 miliar per akhir Juni.

Untuk akhir tahun 2018, ADHI menargetkan pendapatan naik 16% menjadi Rp 18 triliun dari pendapatan tahun sebelumnya yang hanya Rp 15,5 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini Rp 929 miliar. Target laba ini naik 80% ketimbang laba tahun lalu Rp 515,41 miliar.

Sampai September 2018 ini, ADHI mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 11,4 triliun atau naik 34,2% dari bulan sebelumnya.

Salah satunya adalah proyek jalan lingkar Jatigede yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 217,4 miliar. Proyek baru tersebut akan dimulai pada tahun ini dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019.

Syahgolang mengatakan, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada September tahun ini didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 90,7% dan properti sebesar 8,3% lalu sisanya adalah lini bisnis lainnya.

Sementara berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah tercatat sebesar 25,1%, BUMN 26,7%, swasta dan lainnya 48,2%. Sementara pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak barunya terdiri dari proyek gedung sebesar 64,6%, jalan dan jembatan sebesar 19,7% dan infrastruktur sebesar 15,7%.

Selain itu, sesuai peraturan presiden nomor 98 tahun 2015 beserta perubahannya, ADHI mendapat tugas untuk menggarap proyek kereta api ringan (LRT) Jabodetabek dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 22,8 triliun sudah termasuk pajak. "Pembangunan tahap I sudah dilakukan pada tahun 2015," tambah Syahgolang.

Adapun proyek tersebut terdiri dari 3 lintas pelayanan di antaranya, lintasan Cawang-Cibubur yang sudah berjalan 69,3%, lintasan Cawang-Kuningan Dukuh Atas yang telah berjalan 34,2% dan lintasan Cawang-Bekasi Timur yang telah berjalan 40,6%. "Proyek-proyek itu diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2019 nanti," ujar Syahgolang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×