kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekor gagal bayar obligasi China


Selasa, 03 Juli 2018 / 09:53 WIB
Rekor gagal bayar obligasi China
ILUSTRASI. Uang yuan China


Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bisa jadi rekor gagal bayar obligasi China akah pecah tahun ini. Sejauh ini, nilai default obligasi korporasi China sudah lebih dari tiga perempat rekor sebelumnya di tahun 2016.

Data Bloomberg menyebut, perusahaan China telah membukukan gagal bayar obligasi senilai 16,5 miliar yuan atau setara US$ 2,5 miliar di tahun ini. Jumlah ini nyaris menyamai rekor default obligasi China di tahun 2016 yang sebanyak 20,7 miliar yuan.

Gagal bayar obligasi korporasi China masih bisa membesar lagi mengingat ekonomi China tengah melambat. Apalagi, kalau perusahaan pemeringkat kredit termasuk Dagong Global Rating Co memangkas peringkat perusahaan China akibat margin yang menurun.

"Keuntungan perusahaan telah memburuk tahun ini dan tidak mungkin untuk memperbaiki saat ekonomi melambat," ujar  Li Shi, General Manager of the Rating and Bond Research Department China Chengxin International Credit Rating Co. Sisi lain, refinancing makin sulit selama tindakan keras Pemerintah China terhadap shadow banking terus berlanjut.

Sepanjang tahun ini setidaknya terdapat 20 obligasi domestik yang gagal bayar.  Sementara, Dagong telah melaporkan 13 penurunan peringkat kredit dibandingkan dengan 10 upgrade peringkat di sepanjang tahun ini. Tren serupa juga terjadi dalam pemeringkatan kredit dari China Chengxin International Credit Rating Co. dan China Lianhe Credit Rating Co.

Celakanya, Jing Ulrich, Vice Chairman JPMorgan Chase & Co. untuk Asia Pasifik mengatakan,  eskalasi konflik perdagangan dapat menambah risiko default dalam sistem keuangan Tiongkok.

"Volume default obligasi kemungkinan besar akan melampaui 2016 dan mencapai rekor tahun ini," kata Lv Pin, analis di Beijing di CITIC Securities. Di tahun 2016 silam,  sebagian besar gagal obligasi berasal dari perusahaan milik negara. Sementara mayoritas pelaku gagal bayar obligasi tahun ini adalah perusahaan sektor swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×