kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fundamental MLBI masih rawan goyang


Rabu, 14 Desember 2016 / 16:36 WIB
Fundamental MLBI masih rawan goyang


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Penjualan soft drink atau minuman ringan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mulai meningkat, pasca larangan minuman beralkohol di mini market. Imbasnya kinerja MLBI pun kembali pada jalur hijau.

Analis Daewoo Securities Indonesia Christine Natasya mengatakan sejalan dengan berlakunya aturan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 06/M-DAG/PER/1/2015 mengenai larangan jualan minuman beralkohol di minimarket. Namun secara regional, provinsi seperti Bali dan Lombok masih melonggarkan aturan tersebut untuk memenuhi permintaan minuman beralkohol dari turis.

”Pembatasan tersebut membuat pemain bir memutar otak, seperti yang kita lihat penurunan tajam terjadi pada tahun 2015 lalu,” kata Christine dalam riset.

Terlihat pada kinerja tahun 2015 perusahaan mencatatakan penurunan 10% menjadi Rp 2,69 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2,98 triliun. Adapun laba bersih perusahaan menurun 60% menjadi Rp 496 miliar dari Rp 794 miliar ditahun sebelumnya.

Chritine mengatakan untuk bertahan, MLBI berinovasi dengan berbagai produk baru non alkohol, seperti Bintang Zero, Radler Lemon Zero, Green Sands, dan Fayrouz serta Bintang Maxx 0.0 yang dijual September lalu.

Selain itu perusahaan juga sudah memplot pabrik baru yang dibangun 2014 lalu di Sampang Agung untuk fokus memproduksi minuman non beralkohol, dengan kapasitas 500.000 hektoliter per tahun.

Sehingga pada kuartal III ini kontribusi soft drink meningkat menjadi 13% dibanding tahun sebelumnya 9%, mengecilkan kontribusi penjualan bir menjadi 87% dari 91% ditahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan soft drink meningkat 79,5% menjadi Rp 300,7 miliar dari Rp 167,5 miliar dikuartal III tahun sebelumnya.

Kepala Riset Danareksa Lucky Bayu mengatakan fundamental emiten bir masih belum kuat kedepannya. Melihat belum adanya sentimen positif yang berpengaruh secara signifikan kedepanya. Apalagi masih terganjal larangan jualan di minimarket, itu sangat menggangu distribusi bir. ”Penjual eceran itu memberikan kontribusi yang cukup besar,” kata Lucky kepada Kontan, Rabu (14/12).

Makanya dia masih memprediksi secara fundamental MLBI masih belum terlalu kuat dengan adanya larangan jualan bir ini. Dan belum terlihat adanya sentiment positif yang sangat mempengaruhi, secara signifikan walaupun prediksi konsumsi masyarakat tahun depan diprediksi lebih baik dari tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×