kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street merosot setelah data sektor jasa lebih lemah dari yang diperkirakan


Kamis, 03 Oktober 2019 / 22:35 WIB
Wall Street merosot setelah data sektor jasa lebih lemah dari yang diperkirakan
ILUSTRASI. Bursa AS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street merosot pada awal perdagangan, Kamis (3/10) setelah data menunjukkan bahwa aktivitas bisnis melambat pada bulan September 2019 ke level terendah dalam tiga tahun, indikator ekonomi terbaru menunjukkan penurunan tajam di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Terpapar resesi, Wall Street diproyeksi terguncang

Mengutip Reuters, pada pukul 10.02 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 232 poin atau 0,89% ke level 25.846,62. Indeks S&P 500 turun 21,15 poin atau 0,73% menjadi 2.866,46 dan Indeks Nasdaq Composite turun 62,66 poin atau 0,80% menjadi 7.722,59.

Penurunan data aktivitas bisnis ini memperpanjang penurunan Wall Street dan membuat investor melarikan dana mereka ke aset safe haven.

Meskipun penurunan aktivitas bisnis ini tidak menandakan bahwa sektor jasa AS mengalami kontraksi, tapi indeks aktivitas non manufaktur ISM yang diawasi ketat jauh lebih rendah daripada yang diperkirakan para analis.

Hal ini turut meningkatkan kekhawatiran bahwa perang dagang antara AS dan China dapat mendorong ekonomi global dalam resesi.

Baca Juga: Gold prices steady as market awaits U.S. employment report

Indeks saham MSCI di seluruh dunia MIWD00000PUS turun 0,68%, mengikuti penurunan saham Eropa karena investor khawatir penetapan tarif oleh AS terhadap barang-barang Eropa senilai US$ 7,5 miliar.

Washington akan memberlakukan tarif 10% pada rencana Airbus (AIR.PA) dan 25% bea pada anggur Prancis, wiski dan keju Irlandia dan keju dari seluruh benua sebagai hukuman atas subsidi UE ilegal untuk Airbus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×