kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UOB Kay Hian Sekuritas paling banyak menggiring perusahaan IPO


Minggu, 24 November 2019 / 20:42 WIB
UOB Kay Hian Sekuritas paling banyak menggiring perusahaan IPO


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir tahun, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan akan ada 38 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana. Adapun 34 calon diantaranya akan menggunakan tahun buku hingga Juni. 

Berdasar penelusuran Kontan.co.id, per Jumat  (22/11), sudah ada 46 perusahaan yang melantai di BEI.

Baca Juga: Menjelang akhir tahun, sekuritas masih kantongi mandat IPO

Dari 46 emiten yang sudah tercatat sebagai perusahaan terbuka, sebanyak 12 emiten diantaranya menggandeng UOB Kay Hian sebagai underwriter. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah:

1. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk. (ESIP)

2. PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP)

3. PT Arkha Jayanti Persada Tbk. (ARKA)

4. PT Eastparc Hotel Tbk. (EAST)

5.  PT Golden Flower Tbk. (POLU)

Baca Juga: UOB Kay Kian sebut bisnis underwriting tahun depan akan berat

6. PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk. (CCSI)

7. PT Jasnita Telekomindo Tbk. (JAST)

8.  PT Capri Nusa Satu Properti Tbk. (CPRI)

9. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO)

10. PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA)

11. PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI)

12.  PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF)

Baca Juga: Harga saham Sinergi Inti Plastindo (ESIP) melonjak 69,33% pada perdagangan perdana

Berdasar penelusuran Kontan.co.id, keduabelas perusahaan tersebut menghimpun dana sebesar Rp 2,32 triliun. Adapun dana IPO paling besar dicatatkan oleh GGRP berjumlah Rp 1,03 triliun. Sementara itu, dana yang terhimpun dari hasil IPO seluruh perusahaan yang melantai di bursa efek sebesar 12,45 triliun sejauh ini. 

Pernah disampaikan kepada Kontan.co.id,  UOB Kay Hian Sekuritas pada tahun ini memang tengah fokus pada bisnis underwriting. Adapun per September 2019, bisnis underwriting UOB berkontribusi 30,99% terhadap pendapatan, setara Rp 20,93 miliar. 

Meski masih lebih kecil dibandingkan pendapatan dari kegiatan perantara perdagangan efek yang berkontribusi 54,78%. Pendapatan kegiatan penjamin emisi efek naik 72,12% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Sinergi Inti Plastindo menggelar IPO dengan harga penawaran Rp 163 per saham

Head of Financial UOB Kay Hian Sekuritas Nefo Handojo mengatakan, hingga akhir tahun perusahaan masih akan membawa enam perusahaan lainnya untuk melantai di bursa efek. Sayangnya, perusahaan belum bisa membeberkan nominal dana yang dibidik. "Ada perusahaan sektor tambang, bank, dan properti," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (22/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×