kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Secara teknikal, berikut rekomendasi analis untuk saham startup digital


Rabu, 18 September 2019 / 20:39 WIB
Secara teknikal, berikut rekomendasi analis untuk saham startup digital
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digitalisasi yang mulai berkembang turut menyeret arah bisnis ke depan menjadi berbasis digital. Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat kondisi tersebut membuat prospek perusahaan rintisan (startup) digital cukup baik. 

Hal tersebut juga diamini oleh Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas. Menurutnya, perusahaan startup saat ini memang sedang menjadi tren. "Sehingga merupakan kesempatan bagi mereka untuk memperoleh dana dari pasar modal," jelas Sukarno, Rabu (18/9). 

Kendati menilai startup digital cukup prospektif, Sukarno tetap melihat adanya potensi jenuh. Pasalnya banyak pemain yang masuk ke bisnis ini tetapi permintaan belum tumbuh cukup tinggi. 

Baca Juga: Fundamental startup bagus tetapi harga saham tak bergerak naik, ini penjelasan analis

Di sisi lain, William menyarankan untuk para investor lebih melihat pada kekuatan produknya. "Perhatikan kekuatan brand produknya saja," jelas dia. 

Secara teknikal, William melihat saat ini hanya saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang terbaik. Harga stabil di atas support MA5, dan MACD di area positif menandakan strong uptrend. 

William merekomendasikan buy saham NFCX dengan target Rp 2.750 hingga Rp 3.000. Hari ini harga NFCX ditutup di harga Rp 2.590. Secara tahun berjalan (ytd) harga saham emiten ini naik 13,6%.

Mengintip laporan keuangannya, pada semester I-2019, NFCX mengantongi pendapatan Rp 2,21 triliun, naik 151,32% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) yang tercatat Rp 880,25 miliar. 

Kenaikan tersebut juga diikuti kenaikan beban pokok penjualan sebesar 148,67% yoy menjadi Rp 2,15 triliun. Juga dengan beban usaha yang melonjak 1.203,9% yoy dari Rp 3,29 miliar menjadi Rp 42,91 miliar. 

Baca Juga: Telefast Indonesia (TFAS) menargetkan penjualan Rp 687,5 miliar tahun ini

Lonjakan beban tersebut membuat laba yang dinikmati NFCX terhitung kecil. Mereka hanya berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 27,58 miliar. Meskipun kecil, tak dipungkiri laba tersebut naik signifikan 683,52% yoy dari Rp 3,52 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×