kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rilis data tenaga kerja AS tak sesuai harapan, simak prediksi rupiah pekan depan


Sabtu, 07 September 2019 / 10:10 WIB
Rilis data tenaga kerja AS tak sesuai harapan, simak prediksi rupiah pekan depan


Reporter: Adrianus Octaviano, Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diperkirakan masih berpeluang menguat tipis pada pekan depan meski dibayangi oleh sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri. Salah satu sentimen yang membayangi rupah ada data ekonomi dari Amerika Serikat. 

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan saat ini pasar masih menunggu data ekonomi Amerika Serikat. Yang terbaru adalah data tenaga kerja AS yang masih belum memuaskan.

Mengutip Reuters, Jumat (6/9) malam, AS Departemen Tenaga Kerja AS merilis jumlah pekerjaan pertumbuhan pekerjaan di AS pada Agustus melambat lebih dari yang diperkirakan, dengan perekrutan ritel turun selama tujuh bulan berturut-turut. Namun penurunan ini diimbangi oleh kenaikan upah yang diharapkan mendukung pengeluaran konsumen dan menjaga ekonomi tumbuh secara moderat di tengah ketegangan dagang.

Baca Juga: Review Kurs Rupiah: Imbas Perang Dagang Mereda

Data nonfarm payroll AS yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan ada tambahan 130.000 pekerjaan sepanjang Agustus. Namun pertambahan jumlah pekerjaan ini lebih rendah dari ekspektasi sebesar 158.000 seperti yang diperkirakan para ekonom yang disurvei Reuters.

Sementara pendapatan rata-rata per jam naik 0,4% pada Agustus, kenaikan terbesar sejak Februari.

Josua bilang, data-data tersebut berada di bawah ekspektasi pasar, sehingga ada peluang rupiah kembali menguat.

Sementara itu, Analis Monex Investindo Ahmad Yudiawan menilai penguatan rupiah pekan depan cenderung terbatas karena menunggu perkembangan baru lagi dari perang dagang AS dan China. "Jika tidak ada tarik ulur lagi, bisa menguat," papar Yudi.

Pekan depan Josua memprediksi rupiah akan di kisaran Rp 14.050 -Rp 14.200 per dolar AS. Sedangkan Yudi menilai mata uang garuda akan menguat terbatas di kisaran Rp 14.000-Rp 14.150 per dolar AS.

Baca Juga: Perang Dagang Reda, Kurs Rupiah Hari Ini Lanjut Perkasa

Catatan saja, Jumat (6/9) kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat ke level Rp 14.101 per dolar AS, naik 0,38% dibanding sehari sebelumnya. Selama sepekan, rupiah menguat 0,68%.

Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah ada di level Rp 14.140 per dolar AS, menguat 0,09% dibanding sehari sebelumnya. Selama sepekan, rupiah di kurs tengah BI juga menguat 0,68%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×