kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OPEC+ akhirnya sepakat pemangkasan produksi minyak 9,7 juta bph hingga Juli


Minggu, 07 Juni 2020 / 06:14 WIB
OPEC+ akhirnya sepakat pemangkasan produksi minyak 9,7 juta bph hingga Juli
ILUSTRASI. OPEC+ sepakat pemangkasan produksi 9,7 juta bph dilakukan hingga bulan Juli


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. OPEC dan sekutu yang tergabung dalam OPEC+, akhirnya sepakat untuk memperpanjang rekor pemangkasan produksi minyak hingga bulan Juli mendatang. Artinya, di bulan Juli mendatang, pemotongan produksi minyak masih 9,7 barel per hari (bph). 

Seperti diketahui, pada pertemuan bulan April lalu, OPEC+ sepakat memangkas produksi minyak sebesar 9,7 juta barel per hari  (bph) pada bulan Mei dan Juni, kemudian untuk Juli hingga Desember sebesar 7,7 juta bph. 

Dalam pertemuan yang dilaksanakan Sabtu (6/6) tersebut juga menuntut Nigeria dan Irak, yang masih mencetak kelebihan kuota produksi di bulan Mei dan Juni, mengimbangi pemotongan tambahan pada bulan Juli hingga September mendatang. 

Baca Juga: OPEC + bertemu untuk merencanakan perpanjangan pengurangan produksi minyak

Dengan hasil kesepakatan ini, harga minyak diperkirakan bakal terus meroket. Buktinya, dalam dua bulan terakhir, harga minyak sudah naik hampir dua kali lipat, terutama setelah OPEC+ merealisasikan pemangkasan produksi yang hampir 10% dari pasokan global. 

Lihat saja, Jumat (5/6), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2020 naik ke level tertinggi dalam tiga bulan ke atas US$ 42 per barel. Padahal di bulan April lalu, harga minyak jenis ini ada di bawah US$ 20 per barel. 

"Permintaan akan membaik setelah negara-negara mulai melakukan pelonggaran dari lockdown akibat pandemi virus corona. Tetapi, ke depan kami juga harus mewaspadai tantangan lain yang tetap ada," kara Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dalam video konferensi dengan para menteri anggota OPEC+.

Dengan keputusan ini, harga minyak diperkirakan bakal langsung melesat pada awal perdagangan Senin (8/6). "Harga dapat diharapkan menguat pada Senin (8/6) dan mempertahankan level di atas US$ 40 per barel," kata Bjornar Tonhaugen dari Rystad Energy.

Baca Juga: Harga minyak mentah naik 5% gara-gara data pekerjaan AS dan rencana pertemuan OPEC+

Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC dan Rusia memang memiliki agenda khusus agar harga minyak kembali menguat, ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan anggaran kedua negara. Namun kedua negara ini sepakat harga minyak tidak boleh di atas US$ 50 per barel, untuk menghindari dorongan kebangkitan produksi minyak Amerika Serikat.

Selain itu, dalam kesepakatan terbaru ini tidak dijelaskan apakah Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kuwait akan kembali melakukan pemotongan sukarela tambahan yang bukan bagian dari kesepakatan. Sebelumnya, tiga negara anggota OPEC ini sepakat untuk melakukan pemangkasan tambahan sebesar 1,18 juta barel per hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×