kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri Sekuritas menurunkan target IHSG akhir tahun ke level 6.650


Senin, 09 September 2019 / 19:57 WIB
Mandiri Sekuritas menurunkan target IHSG akhir tahun ke level 6.650
ILUSTRASI. Aktivitas kantor sekuritas


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Sekuritas merevisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk akhir 2019 menjadi 6.650. Sebelumnya, perusahaan ini menargetkan IHSG bisa berada di level 6.800 pada akhir tahun ini. Sebagai informasi, Senin (9/9), IHSG berada di level 6.326,21 atau menguat 2,13% sepanjang tahun ini.  

Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan, perubahan target IHSG ini dilakukan setelah melihat realisasi pertumbuhan laba usaha para emiten pada semester I-2019 yang hanya sebesar 6% secara tahunan. “Jadi laba kuartal I-2019 agak rendah di sekitar mid-single digit dan pada akhir Juni 2019 agak melambat sedikit. Jadi, kami ada revisi,” kata Adrian, Senin (9/9).

Baca Juga: IHSG menguat dalam empat hari berturut-turut, asing masih net sell

Dia menambahkan, pertumbuhan yang rendah pada paruh pertama tahun ini disebabkan oleh beberapa sentimen. Dari sisi eksternal, sentimen penurunan berasal dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang menyebabkan penurunan harga komoditas. Ditambah lagi, perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China yang masih terus bergejolak. Sementara itu, dari dalam negeri, sentimennya berasal dari penurunan tingkat konsumsi masyarakat, serta bertepatan dengan tahun pemilihan umum yang membuat investor lebih memilih wait and see

Meskipun begitu, menurut Adrian, dibanding dengan negara lain, kinerja pasar saham Indonesia masih tergolong baik. Hal ini terlihat dari revisi rasio laba per saham atau earnings per share (EPS) secara year to date (hingga Agustus 2019) Indonesia yang baru sebesar 5,8%. Revisi ini lebih rendah dari Vietnam yang mencapai 7,9%, Thailand 9%, dan Korea Selatan 31,7%.

Baca Juga: Punya prospek cerah, reksadana syariah offshore dapat dikoleksi investor

Adrian mengatakan, Indonesia tidak terlalu terkena dampak perlambatan ekonomi global. Pasalnya, Indonesia tidak terlalu terkoneksi ke global supply chain. “Indonesia lebih terproteksi karena pertumbuhan ekonominya lebih digerakkan oleh faktor konsumsi domestik yang mencapai 50%-60%,” kata dia.

Oleh karena itu, Mandiri Sekuritas menargetkan EPS Indonesia bisa mencapai 8% hingga akhir tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×