Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sudah siap menyerap saham baru yang akan diterbitkan anak usahanya PT Phapros Tbk (PEHA) melalui rights issue.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PEHA yang diselenggarakan pada Senin (26/8) kemarin, pemegang saham menyetujui akan menerbitkan saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Pada aksi korporasinya, PEHA akan menerbitkan 862,75 juta saham atau setara 28,76% dari modal yang disetor penuh.
Kendati demikian menurut laporan Kontan.co.id sebelumnya PEHA belum bisa mengatakan kapan rencana ini akan terlaksana. Walupun begitu, sebagai pembeli siaga ternyata KAEF sudah menargetkan bisa menyerap saham PEHA pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Kimia Farma Tbk (KAEF) pertajam lini ekspor dan akuisisi
Direktur Keuangan PT Kimia Farma Tbk IGN Suharta Wijaya menyatakan pada RUPSLB kemarin PEHA sudah dapat restu untuk melakukan rights issue dalam jangka waktu 12 bulan.
“Jadi targetnya akhir tahun 2019, tapi KAEF akan melihat perkembangan dulu sampai dengan prospektus finalnya untuk mengetahui berapa banyak saham yang akan diserap,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8).
Suharta menyatakan walaupun belum tahu banyaknya saham PEHA yang akan dibeli, paling tidak aksi korporasi kali ini menunjukkan komitmen KAEF untuk mempertahankan porsi kepemilikan di PEHA sebesar 56,7%.
Intinya, KAEF hanya menyesuaikan kepemilikan KAEF di PEHA agar tidak terdilusi sehingga tidak ada tujuan untuk menambah porsi sahamnya.
Baca Juga: Phapros (PEHA) berencana rights issue di semester II 2019
Terkait sumber dana untuk membeli saham, KAEF akan menggunakan pinjaman bank dan dana hasil MTN II. Suharta bilang, untuk pinjaman bank sudah ada dan siap. Sedangkan untuk MTN II baru akan dirilis pada Oktober 2019 mendatang.
Asal tahu saja KAEF berencana kembali menerbitkan MTN II sebesar Rp 1 triliun. Hasil penjualan surat utang jangka menengah ini akan digunakan untuk kebutuhan akuisisi dan refinancing.
Hingga saat ini banyaknya saham yang akan diserap masih dalam proses perhitungan dan menunggu prospektus finalnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
