kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembali melejit, Wall Street dapat sokongan dari meredanya ketegangan perang dagang


Kamis, 05 September 2019 / 21:49 WIB
Kembali melejit, Wall Street dapat sokongan dari meredanya ketegangan perang dagang
ILUSTRASI. Bursa AS


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis (5/9), di tengah harapan menurunnya tensi ketegangan perang dagang. Washington dan Beijing sepakat untuk kembali duduk bersama melakukan pembicaraan pada Oktober.

Kementerian Perdagangan China mengatakan tim perdagangannya akan meletakkan dasar dengan perwakilan Amerika Serikat (AS) pada pertengahan September untuk pembicaraan Oktober.

Baca Juga: Wall Street melejit di tengah kabar positif Brexit, Hong Kong, dan China

Mengutip Reuters, pukul 9:43 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 347,73 poin atau 1,32% pada 26.703,20, S&P 500 naik 30,02 poin atau 1,02% pada 2.967,80, dan Nasdaq Composite naik 96,93 poin, atau 1,22%, di 8.073,81.

Saham teknologi memimpin kenaikan dan memberikan dorongan terbesar di antara 11 sektor S&P utama, naik 1,76%.

Keuntungan tersebut didorong saham Apple Inc, yang naik 2,02%, dan indeks Philadelphia Semiconductor melonjak 3,43%.

Baca Juga: Wall Street rebound, kabar dari China meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi

"Dimulainya kembali perundingan perdagangan sedang membangun antusiasme yang mungkin semacam kesepakatan, seperti penangguhan tarif untuk sementara waktu," kata Peter Cardillo, chief market economist Spartan Capital Securities.

Di sisi lain, data domestik AS juga menunjukkan positif. Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP, yang dianggap sebagai pendahulu laporan pekerjaan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, sektor swasta menambahkan 195.000 pekerjaan pada bulan Agustus, di atas ekspektasi para ekonom tentang penambahan 149.000 pekerjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×