kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG tembus level 5.000 hari ini (8/6), investor asing masih mencatatkan net buy


Senin, 08 Juni 2020 / 21:59 WIB
IHSG tembus level 5.000 hari ini (8/6), investor asing masih mencatatkan net buy
ILUSTRASI. Investor asing juga masih mencatatkan net buy asing senilai Rp 83,16 miliar di pasar reguler pada hari ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 2,48% ke level 5.070,56, menembus level di atas 5.000 pada penutupan perdagangan hari ini. Bersamaan, investor asing juga masih mencatatkan net buy asing senilai Rp 83,16 miliar di pasar reguler meski secara total asing mencatat net sell Rp 44 miliar di seluruh pasar.

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, masuknya dana asing ke bursa saham Indonesia dan juga beberapa negara di Asia) seiring dengan adanya likuiditas dari stimulus yang digelontorkan di berbagai negara besar. “Akibatnya, pelaku pasar mencari risiko yang lebih rendah dengan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Senin (8/6).

Setelah asing masuk ke surat utang, incaran mereka selanjutnya adalah ke bursa saham. Negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, menjadi tujuan investasi asing karena merupakan pasar dengan pertumbuhan tertinggi selepas minimnya pertumbuhan di pasar Eropa dan Amerika.

Baca Juga: Analis: Beragam sentimen menyelimuti, pergerakkan IHSG masih belum pasti

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan. Alfred menilai, masuknya dana asing ke pasar saham Asia tidak terlepas dari situasi geopolitik di Amerika Serikat (AS). Kekhawatiran akan situasi di AS membuat investor mencari spread rate yang lebih tinggi, termasuk di Indonesia.

Alfred memperkirakan, masuknya dana asing ke pasar saham tanah air akan ditentukan oleh dua faktor utama, salah satunya adalah sentimen penguatan nilai tukar rupiah. Selain itu, masalah stabilitas domestik juga akan mempengaruhi arus masuk dana asing ke pasar Indonesia dan Asia.

Alfred melihat, tensi geopolitik yang sedang terjadi di Amerika Serikat cenderung berlangsung lama. Ditambah, Negeri Paman Sam tersebut akan menggelar perhelatan politik yakni pemilihan umum pada November 2020 mendatang. Sehingga, diperkirakan dana asing akan masih masuk ke pasar saham Indonesia.

Baca Juga: Wall Street melanjutkan kenaikan, pasar saham menunggu rapat The Fed pekan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×