kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara fluktuatif, Indo Tambangraya (ITMG) tak targetkan pendapatan dan laba


Minggu, 18 Agustus 2019 / 11:13 WIB
Harga batubara fluktuatif, Indo Tambangraya (ITMG) tak targetkan pendapatan dan laba
ILUSTRASI. Harga batubara fluktuatif, Indo Tambangraya Megah (ITMG) tak targetkan pendapatan dan laba hingga akhir 2019.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG, anggota indeks Kompas100) tidak memasang target pendapatan maupun laba hingga akhir 2019. Harga batubara yang fluktuatif menjadi alasan utamanya.

Direktur Hubungan Investor ITMG Yulius Gozali, ITMG hanya berfokus pada target volume produksi dan penjualan. "Yang kami tetapkan adalah target volume produksi dan penjualan," ujar Yulius kepada Kontan.co.id, Jumat (16/8).

Adapun target volume produksi batubara ITMG untuk tahun ini sebanyak 23,6 juta ton, sementara target volume penjualannya mencapai 26,5 juta ton.

Baca Juga: Biaya tidak kompetitif, Indo Tambangraya Megah (ITMG) tinggalkan pasar Eropa

Kontan.co.id mencatat, pada semester I tahun ini ITMG meraup pendapatan US$ 892,70 juta atau naik 10,36% ketimbang semester pertama tahun lalu yang mencapai US$ 808,90 juta.

Tetapi, laba bersih emiten sektor pertambangan ini justru turun 31,21% menjadi hanya US$ 70,82 juta dari semester pertama tahun lalu US$ 102,95 juta.

Penurunan laba ITMG ini terjadi terutama karena lonjakan beban pokok pendapatan yang lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan. Beban pokok pendapatan ITMG naik 25,23% menjadi US$ 730,30 juta.

Baca Juga: Laba Turun Meski Pendapatan Naik, Ini Rekomendasi untuk Saham Indo Tambangraya (ITMG)

Meningkatnya volume produksi batubara menjadi penyebab utama naiknya beban pokok penjualan ITMG. "Hal ini seiring dengan meningkatnya volume produksi batubara perseroan pada semester I tahun ini sehingga total beban biaya produksi meningkat sesuai jumlah batubara yang hasilkan," ujar Yulius.

Diantara semua beban, pos beban penambangan merupakan beban yang melonjak paling tajam, naik 37,5% menjadi US$ 379,9 juta. Padahal di semester I 2018, beban penambangan hanya tercatat sebesar US$ 276,2 juta.

Yulius menjelaskan, selain akibat naiknya volume produksi batubara, beban penambangan yang melonjak tajam juga akibat dari kenaikan harga nisbah (rasio) kupas pada periode semester 1 tahun ini.

Oleh karenanya, saat ini ITMG fokus pada pertumbuhan baik organik maupun anorganik. Di samping itu, ITMG juga mulai melirik untuk memasuki bisnis rantai nilai energi mulai dari hulu ke hilir guna menambah marjin dan pendapatan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×