kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara Trump, harga emas turun 0,30% di level US$ US$ 1.459,59 per ons troi


Senin, 02 Desember 2019 / 11:51 WIB
Gara-gara Trump, harga emas turun 0,30% di level US$ US$ 1.459,59 per ons troi
ILUSTRASI. A smelter places an ingot of 92.96 percent pure gold at a processing plant of the Olimpiada gold operation.


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga emas kembali tertekan di perdagangan hari pertama bulan Desember, Senin (2/12). Mengutip Bloomberg, pukul 11.48 WIB, emas pasar spot ke levelUS$ 1.459,59 per ons troi atau turun 0,30% dari sesi perdagangan akhir pekan kemarin.

Senasib, harga emas berjangka untuk pengiriman Februari 2020 ke level US$ 1.465,40 per ons troi atau turun 0,50% dari sesi sebelumnya.

Baca Juga: Harga emas pagi ini turun 0,25% di level US$ US$ 1.460,34 per ons troi

Pasar masih menunggu perkembangan lebih lanjut tentang nasib pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China. Setelah Beijing akan mengambil sikap balasan terhadap Washington yang mengesahkan undang-undang yang mendukung para demonstran Hong Kong.

″(Penandatanganan RUU) membuat mundur selangkah lagi dari kemungkinan perjanjian perdagangan dengan China, yang benar-benar membuat mereka sedikit kesal. Itulah sebabnya kami melihat ekuitas turun dan emas berjangka naik," kata Phillip Streible, analis RJO Futures dilansir dari CNBC.

Baca Juga: Terpopuler: Beli emas Antam untung sekecil ini, saham kapitalisasi kecil buat trading

Sebelumnya, ekspektasi penandatanganan kesepakatan dagang fase satu antara China dan AS telah mendorong pasar saham dunia menembus level tertingginya. Di sisi lain mengurangi permintaan untuk aset safe haven seperti emas.

Emas, umumnya dianggap sebagai lindung nilai selama masa ketidakpastian keuangan atau politik. Namun, harga emas masih di jalur untuk tahun terbaik mereka sejak 2010, setelah naik 13,5% sejauh ini di 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×