kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pelantikan Biden dan RDG BI, begini arah pergerakan IHSG sepekan


Minggu, 17 Januari 2021 / 18:51 WIB
Ada pelantikan Biden dan RDG BI, begini arah pergerakan IHSG sepekan
ILUSTRASI. Pasar modal tanah air akan ramai oleh beragam sentimen, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan depan, pasar modal tanah air akan ramai oleh beragam sentimen, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari dalam negeri, Bank Indonesia akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) pada 21 Januari 2021 terkait suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI- 7DRRR).

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, Bank Indonesia masih memiliki ruang penurunan suku bunga acuan sampai 100 basis points (bps) tahun ini. Hal tersebut karena inflasi yang masih rendah dan pemulihan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang belum terealisasi. ”Namun, kemungkinan BI akan mempertahankan suku bunga saat ini atau menurunkan hanya 25 bps saja,” terang Aria saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/1).

Jika BI menurunkan suku bunga, maka akan memberikan dampak positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sedangkan tanpa adanya penurunan BI- 7DRRR, akan terjadi konsolidasi terbatas terhadap pergerakan IHSG. Aria memproyeksikan, IHSG akan bergerak di rentang 6.145–6.445 sepanjang sepekan ke depan.

Dari luar negeri, pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih yakni Joe Biden juga akan menjadi sentimen bagi pasar saham. Pelantikan akan dilakukan pada 20 Januari 2021.

Baca Juga: Penjualan mobil turun 48,35% pada 2020, ini prospek saham otomotif pada 2021

Aria menilai, pelantikan ini menjadi sentimen jangka pendek yang cukup positif khususnya bagi AS. Hal ini merupakan sentimen nuansa optimistis di pasar global mengenai harapan akan adanya perbaikan program pemulihan ekonomi melalui stimulus berkelanjutan. Meski demikian, perlu diwaspadai bahwa dibutuhkan waktu untuk mengeksekusi program tersebut.

Aria menyebut, pelantikan Biden belum bisa dikatakan sebagai kepastian bagi pasar. Namun, adanya pelantikan Presiden baru merupakan sentimen positif akan adanya harapan pasar yang optimis. Selain itu, pelantikan ini juga meredakan ketegangan politik, setelah sebelumnya terjadi kerusuhan di Gedung Capitol terkait pilpres.

Baca Juga: Kinerja diproyeksi membaik, begini rekomendasi saham emiten otomotif

Selain itu, pasar juga menunggu keberhasilan penerapan program vaksinasi yang sudah mulai diterapkan di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Di sisi lain, varian baru virus corona (new strain virus) menjadi kekhawatiran pasar, menunjukkan bahwa pandemi belum akan cepat selesai. “Namun, setidaknya upaya yang dilakukan oleh berbagai negara untuk mengatasinya masih menjadi nuansa yang baik,” sambung dia.

Aria menilai, saham yang memiliki bobot besar terhadap IHSG kemungkinan akan berkonsolidasi pada pekan depan. Oleh karena itu, pelaku pasar bisa memperhatikan saham lapis kedua yang masih murah, yakni saham di sektor keuangan, barang konsumsi, dan properti.

Baca Juga: BI diprediksikan menahan suku bunga acuan, begini dampaknya ke IHSG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×