kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya akan memperpanjang jalan tol Bali


Kamis, 19 November 2015 / 10:35 WIB
Waskita Karya akan memperpanjang jalan tol Bali


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk berencana menambah portofolio bisnis jalan tol pulau dewata Bali. Lewat anak usaha PT Waskita Toll Road, Waksita akan menggarap proyek empat ruas jalan tol di Pulau Bali.

Proyek jalan tol kedua di Bali kali ini, Waskita Toll Road melaju bersama Perusahaan Daerah (Perusda) Bali. Keduanya lantas membikin perusahaan patungan bernama PT Waskita Bali Mandara. "Kemungkinan bisa dimulai tahun depan," harap Ferry Purwadi, Direktur Keuangan PT Waskita Toll Road kepada KONTAN, Rabu (18/11).

Keempat ruas jalan tol yang akan Waskita Toll Road bangun nanti, menghubungkan Kuta hingga Lovina. Adapun pembagian ruas jalan tol ini meliputi; Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 kilometer (km). Lantas ruas Soka-Pekutatan sepanjang 25,1 km dan ruas Pekutatan-Gilimanuk sepanjang 54,4 km. Satu lagi, ruasĀ  Pekutatan-Lovina sepanjang 46,76 km.

Pasca membentuk perusahaan patungan, Waskita Bali Mandara akan membuat kajian untuk memastikan trase atau sumbu jalan yang akan dilewati empat ruas jalan tol tadi. Termasuk, menentukan ruas mana yang mereka prioritaskan pembangunannya.

Penentuan pembangunan ruas pertama tersebut berkaitan dengan hitung-hitungan bisnis Waskita Bali Mandara. "Kami akan lihat trase mana yang paling menguntungkan, nanti itu yang akan kita bangun duluan," terang Ferry.

Kalau dalam catatan kerja Waskita Toll Road, proses kajian lapangan akan memakan waktu sekitar tiga bulan sampai enam bulan. Kalau proses tersebut rampung, tahap selanjutnya yakni pembebasan lahan. Nah, Perusda Bali akan banyak berperan dalam proses ini.

Selain proyeksi perencanaan kerja, manajemen Waskita Toll Road belum bisa memastikan biaya investasi yang diperlukan. Mereka beralasan, biaya investasi yang tepat, baru bisa mereka kemukakan pasca proses kajian rampung. Namun, berdasarkan perhitungan sementara konsultan, mereka membutuhkan biaya sekitar Rp 34,78 triliun.

Dari perkiraan dana sementara itu, Waskita Toll Road akan memenuhi kebutuhan biaya dari kombinasi dana internal dan perbankan. Kemungkinan porsi pinjaman akan mencapai 75%, atau Rp 26,09 triliun. Sisanya, 25% atauĀ  Rp 8,69 triliun barulah dari dana internal. "Perhitungannya masih mengacu standar dulu," ujar Ferry.

Asal tahu saja, Waskita Toll Road menjadi pemegang saham mayoritas pada Waskita Bali Mandara, hingga 75%. Lantas, Perusda Bali mengempit sisanya 25%. Kedua perusahaan menyetorkan modal dasar hingga Rp 20 miliar.

Untuk tahap awal, modal dasar yang disetor ke Waskita Bali Mandara belum akan maksimal. Besarannya hanya sekitar Rp 5 miliar saja. Sebanyak Rp 3,75 berasal dari kantong Waskita Toll Road sedangkan Rp 1,25 adalah kocek Perusda Bali.

Selain membidik proyek jalan tol di Bali, Waskita Toll Road juga tengah menggarap proyek jalan tol di Jawa dan Sumatera. Perseroan telah menanamkan saham pada sembilan ruas jalan tol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×