Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street rebound pada perdagangan Rabu (21/4), setelah penurunan dua hari. Aksi beli melanda saham-saham yang paling sensitif terhadap pemulihan ekonomi.
Melansir Reuters, indeks Nasdaq Composite bertambah 1,19% menjadi 13.950,22. Dow Jones Industrial Average naik 0,93% menjadi 34.137,31 dan S&P 500 naik 0,93% pada 4.173,42.
Volume perdagangan bursa Amerika Serikat (AS) adalah 9,22 miliar saham, turun dari rata-rata 10,44 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan sebelumnya.
Baca Juga: Wall Street menghijau, kinerja Netflix menurunkan harapan sektor teknologi
Saham Netflix merosot 7,4% setelah layanan streaming terbesar di dunia mengatakan produksi acara TV dan film yang lebih lambat selama pandemi merugikan pertumbuhan pelanggan di kuartal pertama.
Tetapi saham-saham menguat sepanjang hari, membangun kekuatan karena Indeks Nasdaq yang padat teknologi mengambil alih persentase kenaikan S&P 500 sesaat sebelum penutupan.
Saham Intuitive Surgical Inc melonjak 9,9% ke level tertinggi sepanjang masa karena laporan kinerja melebihi perkiraan. Pembuat sistem bedah robotik bersaing dengan Microsoft Corp dan Tesla Inc untuk sebagian besar sesi sebagai kontributor terbesar bagi kenaikan S&P 500.
Sembilan dari 11 sektor S&P 500 naik, dengan layanan komunikasi, dipimpin oleh Netflix, dan sektor utilitas defensif jatuh.
Saham bernilai ekonomi sensitif naik 1,1%, melampaui kenaikan 0,8% dalam pertumbuhan bahkan ketika Nasdaq yang berorientasi pada pertumbuhan tetapi lebih terkonsentrasi naik lebih dari S&P.
Indeks Russell 2000 dari saham-saham berkapitalisasi kecil naik 2,4% dalam kenaikan satu hari terbesarnya sejak 1 Maret.
Baca Juga: Saham layanan streaming film Netflix merosot, ini penyebabnya
"Anda mengeluarkan Netflix dari persamaan hari ini," kata JJ Kinahan, kepala analis pasar di TD Ameritrade, menambahkan saham teknologi masih memiliki ruang untuk dijalankan.
Hasil Netflix memupus ekspektasi tetapi teknologi tetap menjadi fokus pasar utama.
"Investor merasa lebih yakin dengan prospek pertumbuhan pendapatan untuk teknologi," kata Sam Stovall, kepala analis investasi di CFRA Research di New York. "Mereka lebih suka tertarik pada hal yang pasti, yang saat ini adalah saham teknologi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
