kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street perkasa berkat potensi stimulus baru dan data ekonomi AS yang ciamik


Kamis, 01 Oktober 2020 / 05:29 WIB
Wall Street perkasa berkat potensi stimulus baru dan data ekonomi AS yang ciamik
ILUSTRASI. Wall Street kembali perkasa


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup perkasa setelah pembicaraan paket stimulus baru kembali dilakukan para pemimpin pemerintahan di Amerika Serikat (AS). Sokongan juga datang dari data ekonomi yang positif dan membantu indeks utama mengakhiri kuartal ketiga di wilayah positif.

Rabu (30/9), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 329,04 poin atau 1,2% ke level 27.781,7. Serupa indeks S&P 500 menguat 27,53 poin atau 0,83% menjadi 3.363 dan indeks Nasdaq Composite bertambah 82,26 poin atau 0,74% ke 11.167,51.

Dengan hasil ini, tiga indeks utama ini menunjukkan penguatan selama kuartal ketiga, dengan S&P menikmati keunggulan beruntun dalam dua kuartal terbesar sejak 2009. Sedangkan indeks Nasdaq membukukan kenaikan terbesar selama dua kuartal sejak tahun 2000.

Baca Juga: Wall Street menguat di tengah rebalancing kuartalan

Angin segar bagi bursa saham AS ini datang setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyatakan harapan untuk terobosan dalam negosiasi stimulus partisan.

Namun indeks memangkas keuntungan setelah Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell memperingatkan kedua belah pihak tetap "berjauhan" dalam pembicaraan mereka.

"Kami mendapat berita ekonomi yang cukup bagus, dan diskusi lanjutan dengan Mnuchin dan Pelosi mendorong harapan bahwa kami dapat memiliki stimulus sebelum pemilihan sebelum McConnell memberikan air dingin padanya," kata Paul Nolte, Portfolio Manager Kingsview Asset Management di Chicago.

"Volatilitas telah menjadi semboyan sepanjang bulan dan saya pikir kami belum keluar dari hutan," tambah Nolte.

Pelaku pasar juga mencerna debat presiden yang kontroversial hari Selasa, di mana Presiden Donald Trump dan penantang dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara satu sama lain dan bertukar penghinaan saat mereka berdebat tentang pandemi Covid-19, perawatan kesehatan, dan ekonomi.

Serentetan data ekonomi sebagian besar mengejutkan naik, dengan indeks Ketenagakerjaan Nasional ADP melampaui ekspektasi analis dan penjualan rumah yang tertunda melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Ini menjadi penyuntik tenaga bagi bursa saham. 

Alhasil, dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500, 10 sektor berhasil mengakhiri sesi di wilayah positif, dengan perawatan kesehatan dan keuangan menikmati persentase keuntungan terbesar.

Baca Juga: Turun tiga hari beruntun, IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan pada hari ini

Kenaikan saham dirasakan saham Nikola Corp yang melesat 14,5% setelah Kepala Eksekutif Mark Russell mengatakan dia hampir mencapai kesepakatan dengan mitra energi dan membela perusahaan terhadap tuduhan penipuan short-seller.

Saham Duke Energy Corp juga melonjak 7,5% setelah Wall Street Journal mengatakan perusahaan telah didekati oleh rekan NextEra Energy Inc mengenai kemungkinan pengambilalihan. Sayangnya, hal tersebut malah membuat saham NextEra Energy turun 2,0%.

Sementara itu, pernyataan Micron Technology Inc yang belum memperoleh lisensi baru yang diperlukan untuk menjual chip memori ke Huawei Technologies Co Ltd China, membuat sahamnya turun 7,4% pada perdagangan kemarin. 

Selanjutnya: Buyback saham emiten, efektifkan menahan kejatuhan IHSG?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×