kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street ditutup pada rekor tertinggi walau terbebani saham Facebook


Rabu, 27 Oktober 2021 / 05:55 WIB
Wall Street ditutup pada rekor tertinggi walau terbebani saham Facebook


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup sedikit lebih tinggi pada perdagangan hari Selasa (26/10). Indeks Dow Jones dan S&P 500 juga kembali catat rekor baru walau kenaikannya  tertahan karena pelemahan saham Facebook setelah laporan pendapatan kuartalannya.

Selasa (26/10), indeks Dow Jones Industrial Average naik 15,73 poin atau 0,04% menjadi 35.756,88, indeks S&P 500 menguat 8,31 poin atau 0,18% pada 4.574,79 dan indeks Nasdaq Composite bertambah 9,01 poin atau 0,06% ke 15.235,72.

Pada perdagangan kali ini, saham Facebook Inc terlihat melemah 3,92% dan menjadi hambatan terbesar bagi indeks S&P 500 dan Nasdaq.

Koreksi saham Facebook terjadi setelah perusahaan memperingatkan bahwa perubahan privasi baru yang dilakukan Apple Inc akan membebani bisnis digitalnya.

Saham perusahaan media sosial itu ditutup di bawah rata-rata pergerakan sahamnya dalam 200 hari untuk pertama kalinya sejak 8 Maret. Bahkan secara teknis, dapat terlihat bahwa saham Facebook berpotensi melanjutkan pelemahan.

Baca Juga: Wall Street menguat pada awal perdagangan Selasa (26/10)

"Facebook memiliki masalah lain, dan tentu saja laporan pendapatan tidak terlalu bagus," kata Ken Polcari, Managing Partner Kace Capital Advisors di Boca Raton, Florida.

"Kemudian menumpuk masalah dengan pelapor, apa yang mereka ketahui, apa yang tidak mereka ketahui, bagaimana mereka mengatur diri mereka sendiri untuk menguntungkan diri mereka sendiri bahkan dengan risiko anak-anak dan orang-orang yang menggunakan platform tersebut," tambah Polcari.

Walau tertekan oleh saham Facebook, indeks acuan S&P tetap mencetak rekor tertinggi baru berkat sokongan dari nama-nama dengan kapitalisasi pasar yang besar lainnya. Seperti, saham Nvidia Corp yang naik 6,70% dan ditutup pada rekor tertinggi di US$ 247,17. Setali tiga uang, saham Amazon.com Inc juga naik 1,68% dan Apple menguat 0,46% pada sesi ini.

Dukungan juga datang dari saham United Parcel Service Inc yang melesat 6,95% dan saham General Electric Co yang naik 2,03%, menyusul rilis data kinerja kuartalan mereka.

Pendapatan pada perusahaan dalam S&P 500 diperkirakan akan tumbuh 35,6% secara tahunan (yoy) pada kuartal ketiga, dengan pelaku pasar mengukur bagaimana perusahaan menavigasi kemacetan rantai pasokan, kekurangan tenaga kerja, dan tekanan inflasi.

"(Pasar) mulai lelah. Mereka menaikkannya di depan pendapatan karena semua orang mengharapkan perusahaan-perusahaan itu menjadi baik dan kuat, dan itu memang terjadi. Tetapi saya melihat pasar terasa lelah saat ini," ujar Polcari.

Baca Juga: Ini alasan sebenarnya Elon Musk mendukung Dogecoin

Pada perdagangan kali ini, hampir semua sektor dalam S&P menguat, dengan permainan defensif dari sektor utilitas dan real estat termasuk di antara yang memiliki kinerja, yang menunjukkan beberapa kehati-hatian di pasar.

Setelah bel penutupan, saham Microsoft Corp naik 1,29% sementara induk Google Alphabet Inc tergelincir 0,24% menyusul kinerja kuartalan mereka.

Data menunjukkan kepercayaan konsumen AS secara tak terduga rebound pada Oktober karena kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi diimbangi dengan membaiknya prospek pasar tenaga kerja. Sebuah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan, penjualan rumah keluarga tunggal baru melonjak 14,0% pada bulan September.

Ross Mayfield, Investment Strategist Baird di Louisville, Kentucky, mengatakan dengan indeks pada atau mendekati level rekor, serangkaian data ekonomi yang baik dapat meningkatkan kekhawatiran investor bahwa Federal Reserve dapat menarik timeline untuk kenaikan suku bunga ke depan.

Pengumuman kebijakan The Fed berikutnya diharapkan dilakukan pada 3 November mendatang, setelah pertemuan dua hari yang dilakukan oleh bank sentral AS itu.

Pada sesi ini, saham Hasbro Inc melesat 3,23% setelah pembuat mainan itu membukukan laba kuartal ketiga yang baik bahkan tetap tetap memproyeksi kenaikan penjualan saat liburan walau ada masalah rantai pasokan.

Selanjutnya: Delta AY.4.2, mutasi varian Delta yang sedang mengamuk di Inggris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×