kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

United Tractors (UNTR) optimalkan produksi emas Martabe


Kamis, 03 Januari 2019 / 17:38 WIB
United Tractors (UNTR) optimalkan produksi emas Martabe
ILUSTRASI. Tambang Martabe


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai merampungkan akuisisi tambang emas Martabe di Sumatra Utara, PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara kini fokus dalam melanjutkan operasional dan mengoptimalkan produksi emas untuk tahun ini.

Sesuai dengan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Desember 2018 lalu, seluruh persyaratan dalam perjanjian penjualan saham atau shares sale agreement (SSA) tambang Martabe telah terpenuhi.

PT Danusa Tambang Nusantara resmi menjadi pemegang saham PT Agincourt Resources, pemilik tambang emas Martabe di Sumatra Utara. Nilai transaksi dari akuisisi ini mencapai US$ 917,9 juta, yang dihitung berdasarkan nilai perusahaan sebesar US$ 1,2 miliar.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan selain mengoptimalkan produksi, emiten berkode saham UNTR ini juga akan melakukan eksplorasi lanjutan untuk tambang emas tersebut.

Ia mengatakan pada tahun ini UNTR membidik produksi emas dari Martabe sebesar 350.000 ons. Namun, UNTR belum merencanakan adanya penambahan kapasitas produksi dalam waktu dekat ini.

Asal tahu saja, tambang emas Martabe telah berproduksi sejak 2012. Sara menyebutkan, kapasitas processing plant yang dimiliki Martabe saat ini dapat memproduksi emas sekitar 350.000 ons per tahun, sehingga dalam waktu dekat ini belum ada fasilitas tambahan yang perlu dibangun untuk menunjang produksi.

Dari total belanja modal yang dialokasikan sebesar US$ 800 juta di 2019, UNTR menganggarkan US$ 50 juta untuk operasional tambang emas ini. “Sekitar US$ 50 juta, capex berasal dari internal PT Agincourt Resources dan akan terkonsolidasi dalam total capex UNTR,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/1).

Sembari memaksimalkan produksi sesuai dengan kapasitas yang ada, Sara mengungkapkan, PT Agincourt Resources secara berkelanjutan melakukan eksplorasi guna menemukan tambahan cadangan emas pada wilayah yang belum dilakukan eksplorasi, serta pada wilayah operasi untuk menentukan target produksi.

Berdasarkan data per Desember 2017, tambang emas Martabe memiliki cadangan 4,7 juta ons. “Data per Desember 2018 masih diolah,” imbuhnya.

Dalam berita Kontan.co.id sebelumnya disebutkan, ke depannya tak menutup kemungkinan produksi tambang emas Martabe akan meningkat menjadi 400.000 ons per tahun.

Soal penjualan produksi emas, Sara mengaku, pihaknya sudah meneken kontrak jual beli dengan pembeli. “100% total volume produksi sudah ada kontraknya, pembelinya adalah salah satu bank internasional berbasis di Singapura,” ungkap Sara.

Sara belum dapat menyampaikan jumlah kontribusi yang akan didapat UNTR dari lini bisnis ini. Berdasarkan berita Kontan.co.id sebelumnya, dari akuisisi ini memiliki potensi menaikkan laba bersih UNTR sekitar 10%.

Saat ini, UNTR memang tengah mengupayakan untuk mendiversifikasikan dan ekspansi usaha di bidang non-thermal coal related, salah satunya dengan menggarap tambang emas ini. Setelah berhasil merampungkan akuisisi tambang emas Martabe, Sara mengatakan, UNTR belum ada rencana akuisisi tambang lainnya. “Saat ini belum ada rencana akuisisi baru,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×