kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunggu pemilu, Mandiri Syariah berniat IPO awal tahun 2020


Kamis, 08 November 2018 / 14:20 WIB
Tunggu pemilu, Mandiri Syariah berniat IPO awal tahun 2020
ILUSTRASI. Bank Mandiri Syariah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri atau Mandiri Syariah tetap berniat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank syariah ini memperkirakan rencana initial public offering (IPO) baru akan terealisasi pada awal 2020 mendatang.

Rencana tersebut mundur dari target sebelumnya yakni di akhir tahun 2019. Direktur Keuangan Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu keputusan dari induk perusahaan dan pemegang saham pengendali yakni PT Bank Mandiri Tbk.

Kata Ade, saat ini Mandiri Syariah diminta melakukan perbaikan kinerja guna mempermulus aksi korporasi mendatang tersebut. "IPO kami ikuti arahan pemegang saham saja. Kami perbaikan kinerja saja, arahan pemegang saham kami di awal 2020 mau IPO," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/11).

Ia menyebutkan beberapa faktor yang membuat rencana IPO tersebut mundur ke tahun 2020. Salah satunya karena adanya pemilu legislatif pemilihan presiden di tahun 2019 mendatang.

Dus, Mandiri Syariah lebih memilih menunggu pemilu tahun depan rampung terlebih dahulu, agar kondisi pasar lebih kondusif saat IPO dilangsungkan.

Di sisi lain, Mandiri Syariah juga ingin memperbaiki kinerja terlebih dahulu terutama dengan target perolehan laba pada tahun depan bakal dijaga di kisaran 50% alias konsisten dari tahun 2018 ini. Serta return on equity (ROE) di level 10% pada 2019 mendatang.

Sebetulnya, pada tahun 2019, Mandiri Syariah memang berencana memulai proses IPO. Hanya saja, itu kembali kepada keputusan sang induk perusahaan.

"Kami rencana jalan di pertengahan 2019, mungkin di awal-awal 2020 baru IPO. Salah satu faktornya pemilu, mau menunggu selesai dulu baru kami mulai masuk ke market," ungkapnya.

Sekadar informasi saja, per kuartal III 2018 lalu laba bersih Mandiri Syariah tercatat naik 66,77% secara year on year (yoy) menjadi Rp 435 miliar. Sementara pembiayaan tumbuh 11,11% yoy menjadi Rp 65,24 triliun, serta aset naik 11,01% menjadi Rp 93,35 triliun.

Sementara non performing financing (NPF) menurun 1,04% secara yoy menjadi 3,65%. Serta ROE naik 2,46% menjadi 7,98%.

Sampai akhir tahun ini, Mandiri Syariah memprediksi laba mampu mencapai Rp 500 miliar hingga Rp 500 miliar. Salah satunya didorong dari pembiayaan yang diproyeksi tumbuh 12%. Selain itu, ROE juga diperkirakan bakal sedikit bergerak ke posisi 8% di akhir tahun 2018 ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×