kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

S&P: Perbankan Indonesia hadapi masa sulit di 2016


Sabtu, 14 Mei 2016 / 12:37 WIB
S&P: Perbankan Indonesia hadapi masa sulit di 2016


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

SINGAPURA. Riset terbaru Standard & Poors (S&P) dan S&P Global Ratings menyatakan perbankan Indonesia masih akan menghadapi masa sulit sepanjang 2016. Hal itu disebabkan melambatnya pertumbuhan dan tekanan kredit yang tinggi. 

"Kami mengestimasi non performing loan (NPL) perbankan Indonesia akan naik 3 persen-4 persen dari total sistem pinjaman di 2016, dari 2,9 persen di Februari 2016," tulis S&P dalam laporannya. 

Hasil survei S&P secara umum menyatakan perbankan di ASEAN masih memiliki resiliensi untuk menghadapi goncangan ekonomi makro di 2016. S&P memberikan outlook stabil untuk perbankan di wilayah ini. 

"Keuntungan dan kapitalisasi perbankan ASEAN bisa memitigasi erosi di kualitas aset sepanjang 2016," ujar Ivan Tan, S&P Global Ratings credit analyst. "Banyak bank secara sistemik mendapatkan keuntungan dari dukungan pemerintah." 

Menurut S&P, NPL perbankan ASEAN juga akan terus naik di 2016. Namun, peningkatannya tidak tajam. Diperkirakan pertumbuhan pinjaman akan melambat di ASEAN seiring perlambatan ekonomi kawasan ini. 

"Pertumbuhan pinjaman di Malaysia sekitar 6 persen-8 persen dari 10 persen sepanjang lima tahun terakhir. Hal itu karena ketidakpastian normalisasi fed Rate serta perekonomian China yang menuju keseimbangan," lanjut Tan. (Penulis: Aprillia Ika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×