kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,44   -8,07   -0.86%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Solusi Bangun Indonesia (SMCB) bakal dorong bisnis Semen Indonesia Grup


Senin, 11 Februari 2019 / 13:38 WIB
Solusi Bangun Indonesia (SMCB) bakal dorong bisnis Semen Indonesia Grup


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lepas dari Holcim, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) bakal memulai babak baru dengan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang mengakuisisi perseroan tersebut. Diharapkan akuisisi ini bakal menguatkan posisi SMGR di domestik.

Agung Wiharto, yang masih menjabat sebagai Corporate Secretary PT SMGR mengatakan pasca akuisisi grup Semen Indonesia akan terus melakukan efisiensi bisnis. "Apalagi saat ini pasar nasional masih over supply, kurang lebih (over supply-nya) sekitar 30% dari kapasitas terpasang nasional saat ini 110 juta ton per tahun," ujarnya ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (11/2).

Untuk efisiensi perlu digenjot, salah satunya dari segi bahan baku. Dengan bertambahnya pabrik grup Semen Indonesia saat ini, Agung optimis daya tawar terhadap harga energi seperti batu bara dapat menjadi kuat sehingga mendapatkan harga yang murah.

"Tentu lebih bersaing (harga), dengan punya pabrik banyak kami mampu beli berbarengan," terangnya. Saat ini SMCB memiliki empat pabrik yang berlokasi di Narogong, Jawa Barat; Cilacap, Jawa Tengah; Tuban, Jawa Timur; Lhoknga, Aceh dengan kapasitas terpasang 15 juta ton per tahun.

Hal ini menyebabkan SMGR sebagai pemilik SMCB bertambah kapasitas terpasang di dalam negerinya menjadi 50 juta ton per tahun. Sedangkan jika ditambah dengan perusahaan terafiliasi dari luar negeri, yakni PT Thang Long Cement Company asal Vietnam maka kapasitas SMGR tercatat mencapai 53 juta ton per tahunnya.

Keberadaan SMCB bagi SMGR diharapkan pula bakal memperlebar sayap grup Semen Indonesia khususnya di daerah seperti Sumatera dan Jawa Barat. Sebagai salah satu produsen merek semen terbesar di dunia, SMGR harapkan dapat mengadopsi ragam teknologi baru dalam menciptakan varian produk khususnya turunan semen.

SMCB selama ini selain menjual semen curah dan kantung, perseroan diketahui juga menyediakan solusi agregat dan beton inovatif mulai dari ready mix hingga mortar. Perseroan sendiri akan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) sebagai bagian dari SMGR.

Saat ini setidaknya SMCB memiliki sekitar 30 ready mix plant. Apakah setelah bergabung bersama grup Semen Indonesia, segmen ready mix secara khusus dan produk turunan semen secara umumnya bakal menjadi fokus pengembangan yang utama?

Tak muluk-muluk, Agung tekankan yang paling penting saat ini adalah sinergisitas antar pabrikan dapat secepatnya dijalankan. Sebab selain persoalan bahan baku dan energi, faktor supply chain juga mempengaruhi penerapan efisiensi oleh grup Semen Indonesia.

Soal bisnis produk turunan semen, bagi SMCB rata-rata porsinya masih sekitar 30% dari bisnis perseroan sedangkan sebagian besarnya 70% dari semen curah dan kantung. Mengenai target bagi SMCB ini, Agung yang baru menjabat sebagai Direktur SMCB mengatakan saat ini pihaknya masih terus menghitung kekuatan produksi dan daya serap pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×