kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rencana ekspansi GarudaFood 2017


Senin, 19 Desember 2016 / 22:20 WIB
Simak rencana ekspansi GarudaFood 2017


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Produsen makanan dan minuman GarudaFood menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 2 triliun 2017. Besaran capex tersebut serupa dengan sudah dianggarkan perusahaan tahun ini.

Dari jumlah itu, Rp 1,5 triliun untuk pengembangan bisnis divisi makanan di bawah PT GarudaFood Putra Putri Jaya. Lalu Rp 500 miliar untuk divisi minuman di bawah PT Suntory Garuda Beverage.

Anggaran sebesar Rp 500 miliar yang digunakan GarudaFood Putra Putri Jaya tahun ini lebih banyak digunakan untuk ekspansi pabrik dengan cara menambah mesin baru. "Kami lebih banyak belanja mesin baru untuk meningkatkan kapasitas," ujar Hardianto Atmadja, CEO PT GarudaFood Putra Putri Jaya usai bertamu di kantor Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Senin (19/12).

Hardiyanto mengatakan capex Rp 500 miliar yang digunakan divisi makanan di luar investasi pembangunan pabrik Barry Callebaut. Adapun kata Hardiyanto, GarudaFood tidak memiliki saham dalam pabrik compound cokelat berkapasitas 30.000 ton per tahun itu. Adapun produksinya saat ini mencapai 10.000 ton per tahun.

Hasil produksi compound cokelat dari pabrik yang berlokasi di Gresik tersebut tidak hanya dijual ke Garudafood saja. "Kalau dari sisi Barry Callebaut mereka bebas sebetulnya bisa jual ke kami atau jual ke orang lain. Tapi karena produksinya di dalam pabrik kami, prioritas penjualannya ke Garudafood dulu," kata Hardiyanto.

Keberadaan pabrik Callebaut ini tentu memberi keuntungan bagi GarudaFood. "Dulu kami produksi sendiri untuk compound cokelat. Tapi dengan kerja sama ini kami dapat dua hal. Satu, kami dapat competitive advantage secara cost. Kami bisa menekan biaya pengadaan bahan baku cokelat hingga 5%. Kedua, kami dapat inovasi teknologi terbaru," kata Hardiyanto.

Bila divisi minuman GarudaFood menggunakan anggaran untuk ekspansi mesin, divisi minuman menggunakan anggaran Rp 1,5 triliun untuk efisiensi produksi. "Untuk beverage kami tidak menambah lini tapi meningkatkan efisiensi produktivitas, " ujar Fransiskus Johny Soegiarto, President Director PT Suntory Garuda Beverage.

Dengan adanya penambahan mesin baru dan langkah efisiensi tahun ini, GarudaFood memproyeksikan pertumbuhan volume produksi yang cukup besar. "Tahun ini pertumbuhan sampai akhir tahun 8% secara volume produksi," ujar Fransiskus.

Tahun depan GarudaFood meproyeksikan pertumbuhan produksi yang lebih besar lagi. "Tahun depan target secara volume produksi di atas 15%," ujar Hardiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×