kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sierad Produce (SIPD) perlebar porsi segmen downstream hingga 30% tahun ini


Selasa, 05 November 2019 / 17:03 WIB
Sierad Produce (SIPD) perlebar porsi segmen downstream hingga 30% tahun ini
ILUSTRASI. Suasana pemotongan ayam di rumah pemotongan ayam PT Sierad Produce Tbk di Parung, Bogor, Jawa Barat (15/6). Perhari tempat ini mampu memotong ayam sebanyak 60 ribu sampai 80 ribu ekor aya, dengan penjualan ke pasar modern di kawasan Jabodetabek. KONTAN/Mu


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan peternakan ayam dan makanan olahan, PT Sierad Produce Tbk (SIPD) terus mendorong segmen bisnis hilir (downstream) dan rumah potong ayam. Ketimbang bermain di Industri hulu seperti DOC/bibit ayam, manajemen memilih meningkatkan nilai tambah dengan produk olahan tersebut.

Hal ini menjadi strategi bisnis yang diterapkan SIPD secara konsisten. Sampai kuartal III tahun ini tercatat segmen bisnis perunggasan memang berkontribusi sebesar 87% dari total revenue perseroan saat itu atau senilai Rp 2,58 triliun.

Namun jika diamati, turunan bisnis ini beberapa divisi mengalami pelemahan seperti penjualan kotor DOC (ayam umur sehari) yang menurun 22% year on year (yoy) menjadi Rp 286,58 miliar di kuartal III tahun ini. Sedangkan bisnis peternakan ayam turun hingga 41% yoy menjadi Rp 270,38 miliar pada triwulan ketiga 2019.

Baca Juga: SIPD catatkan pertumbuhan penjualan 31% sampai kuartal tiga 2019

Hanya bisnis pakan ternak, dalam segmen perunggasan, yang masih mencatatkan kenaikan paling besar 38% dari Rp 1,45 triliun di kuartal III tahun lalu menjadi Rp 2 triliun di periode yang sama tahun sekarang. Sedangkan segmen non perunggasan yakni makanan siap saji mampu tumbuh 35% yoy menjadi Rp 375,31 miliar.

Segmen yang mewakili merupakan bisnis hilir tersebut dikenal lewat usaha produk nugget-nya, PT Belfoods Indonesia. Sebelumnya manajemen sempat mengutarakan untuk memperlebar penjualan anak usaha tersebut hingga berkontribusi 40%-50% bagi revenue SIPD di 2020 nanti.

Untuk tahun 2019 ini, Tomy Wattemena, Direktur Utama SIPD memproyeksikan paling tidak segmen bisnis hilir ini dapat berkontribusi 20%-30% bagi total pendapatan bersih SIPD. Lebih lanjut Tomy bilang, perusahaan tidak akan bersaing dengan jalur yang sama terhadap kompetitor poultry besar lainnya yang menguasai hulu dari bisnis ini.

Baca Juga: Harga ayam broiler mulai naik, saham CPIN dan JPFA masih merah

"Fokus kami bagaimana menumbuhkan keuntungan (growing profitability), jadi tidak perlu banyak aset (dalam bentuk fisik) ke depannya," sebutnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/11). Oleh karena itu ketimbang rajin melakukan ekspansi perluasan peternakan atau pabrikan, SIPD mengaku lebih senang mengembangkan jejaring digital lewat smartfarm.

Untuk itu capex perseroan yang tahun ini dianggarkan kisaran Rp 99 miliar, sebanyak 30%-40% diserap untuk kepentingan sistem informasi. Sekarang smartfarm masih dalam ujicoba dan pengembangan, di masa mendatang kata Tomy, perusahaan akan berusaha menawarkan konsep digital ini kepada peternakan-peternakan ayam di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×