kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semen Indonesia target peningkatan penjualan 7%


Jumat, 23 Januari 2015 / 20:19 WIB
Semen Indonesia target peningkatan penjualan 7%
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron menjelang KTT G20 di Roma, Italia 29 Oktober 2021. REUTERS/Kevin Lamarque


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk menargetkan volume penjualan tahun 2015 dapat meningkat sekitar 7% menyusul kebijakan pemerintah yang menurunkan harga semen kantong yang diproduksi BUMN sebesar Rp3.000 per sak.

"Diharapkan penurunan harga semen bisa meningkatkan permintaan di tengah komitmen pemerintah yang akan menggenjot pembangunan infrastruktur di Tanah Air," kata Direktur Utama Semen Indonesia Suparni usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Jumat (23/1).

Ia mengharapkan dengan penurunan harga jual semen tidak menyurutkan permintaan konsumsi saat musim hujan yang biasanya cenderung melambat. Dengan demikian, situasi itu tidak mempengaruhi kinerja neraca keuangan perseroan pada tahun ini.

"Diharapkan pembangunan infrastruktur pada tahun 2015 lebih besar dari tahun sebelumnya. Kalau kita simak, pemerintah menyiapkan dana infrastruktur sekitar Rp180 miliar, itu harapan yang baik bagi infrastruktur dan akan berdampak baik bagi perseroan," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Suparni mengatakan Semen Indonesia sedang mempertimbangkan untuk menaikkan harga semen curah (bulk) atau semen yang tidak dikemas yang biasa digunakan untuk proyek konstruksi besar.

"Kemungkinan kenaikan semen curah sekitar 4% - 5%," katanya seraya menambahkan saat ini semen curah memberi kontribusi 30% terhadap pendapatan bagi perseroan.

Untuk mendukung kinerja perseroan, Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan bahwa pihaknya menganggarkan dana belanja modal atau "capital expenditure" (capex) mencapai Rp5-Rp7 triliun pada tahun ini dalam rangka pengembangan, khususnya pembangunan pabrik di Rembang Jawa Tengah dan Indarung Sumatera Barat dengan kapasitas masing-masing sebesar 3 juta ton per tahun.

Saat ini, lanjut dia, kapasitas terpasang Semen Indonesia saat ini sebesar 31,8 juta ton semen per tahun dengan penguasaan pasar domestik sekitar 43%.

Ia mengemukakan bahwa pendanaan capex didapat dari kas internal dan pinjaman perbankan.Saat ini Semen Indonesia memiliki fasilitas pinjaman sebesar Rp1 triliun di Bank Mandiri.

"Ini fasilitas 'stand by loan' yang bisa kita pakai dalam mendanai dana capex di tahun ini," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×