kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah saham mendapat notasi khusus, simak rekomendasi berikut


Rabu, 16 Juni 2021 / 07:00 WIB
Sejumlah saham mendapat notasi khusus, simak rekomendasi berikut


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di bursa mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) dan permohonan pernyataan pailit. Oleh karenanya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyematkan notasi khusus di akhir kode sahamnya sebagai penanda bagi investor. 

Mengutip catatan BEI, saat ini ada tujuh emiten yang memiliki catatan  permohonan PKPU atau memiliki tato M yakni PICO, PBRX, KRAH, ACES, SRIL, WSBP, dan POLL. Sementara itu, ada dua saham dengan permohonan pernyataan pailit atau memiliki tato B yakni MTRA dan GOLL.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani berpendapat, penyematan notasi khusus dapat mengurangi minat investor untuk berinvestasi di saham-saham tersebut. Sebab, notasi khusus itu memberikan pertanda bahwa emiten memiliki risiko pailit.

Oleh karena itu, dia menyarankan untuk lebih berhati-hati apabila ingin berinvestasi di saham-saham bernotasi khusus. "Pastikan untuk mengikuti berita perkembangan kasus tersebut dan juga memasukkan faktor risiko tersebut dalam analisa," ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Selasa (15/6). 

Baca Juga: Covid-19 melonjak, Matahari Putra Prima sebut industri ritel akan kembali terpuruk

Hendriko pun menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu terhadap saham-saham bernotasi khusus itu hingga ada kejelasan. Langkah ini lebih baik diambil untuk mengurangi risiko investor. 

Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengungkapkan, tidak semua saham yang memiliki notasi khusus berarti buruk dan berakhir pailit. Investor perlu mencermati penyebab pemberian tato pada sahamnya. 

Ia mencontohkan ACES yang mendapat tato M karena kontrak kerja sama senilai Rp 10 juta. Adapun gugatan PKPU itu dilayangkan oleh  Wibowo dan Partner pada 27 Mei 2021 yang lalu. Menurut Wawan, sentimen PKPU ini tidak akan berdampak signifikan terhadap pergerakan harga ACES, mengingat kondisi keuangan ACES dipandang mampu untuk menyelesaikannya. 

Baca Juga: Sri Rejeki Isman (SRIL) mengajukan perpanjangan waktu PKPU sementara

Akan tetapi Wawan tidak memungkiri, ada saham-saham dengan notasi khusus yang berpotensi berujung default. Inilah yang perlu menjadi perhatian bagi investor. Ketika emiten default, saham berpotensi delisting. Sehingga, saham hanya bisa diperdagangkan di pasar negosiasi, yang harga sahamnya berpotensi melorot karena jarang dilirik investor. 

"Kalau ada notasi khusus investor harus mencari tahu kalau mereka tertarik untuk membeli sahamnya. Memahami dulu, mengapa mereka (emiten) mendapat notasi itu," ujar Wawan kepada Kontan.co.id, Selasa (15/6). Lebih lanjut dia menyarankan investor untuk mencermati keberlangsungan bisnis emiten dengan disematkannya notasi khusus itu. 

Adapun terhadap ACES, Wawan melihat secara fundamental emiten itu masih berpotensi mencetak untung. Akan tetapi, dia menyarankan wait and see dahulu karena harganya cenderung melorot.

Baca Juga: Prospek kinerja Ace Hardware (ACES) akan didorong pembukaan gerai baru

Sementara untuk jangka panjang, investor bisa memanfaatkan momentum ini dengan akumulasi beli. "Bisa diakumulasi sebagai diversifikasi, tetapi untuk masuk besar wait and see dahulu sampai akhir tahun atau tahun depan," imbuh dia.

Pelaku pasar bisa wait and see sambil mencermati dampak dari pelaksanaan vaksinasi dan aktivitas masyarakat. Sebab sepengamatan Wawan, sejauh ini ACES masih bergantung pada penjualan secara offline di gerai-gerai. Porsi penjualan online-nya masih mini. 

Sekadar informasi, hingga penutupan perdagangan hari ini, Selasa (15/6), harga saham ACES berada di Rp 1.370 per saham. Sahamnya melorot 20,12% secara year to date (ytd). Adapun dalam tiga bulan terakhir saham ACES tertekan 12,46% ytd. 

Baca Juga: Suspend saham Bakrie Telecom (BTEL) capai 24 bulan, BEI peringatkan potensi delisting

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×