kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampoerna Agro melihat terlalu dini dampak dari kenaikan bea impor India


Rabu, 11 April 2018 / 21:17 WIB
Sampoerna Agro melihat terlalu dini dampak dari kenaikan bea impor India
ILUSTRASI.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini India sudah menetapkan tarif impor yang tinggi untuk produksi crude palm oil (CPO) yakni sebesar 15% dan produk olahannya sebesar 25%. India pun akan kembali mengerek bea impor untuk CPO dan turunannya menjadi 44% dan 54%.

Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk Michael Kesuma mengatakan, saat ini masih terlalu dini untuk melihat apakah bea masuk yang ditetapkan India tersebut sudah berdampak terhadap kinerja Indonesia atau tidak. “Masih harus menunggu data terkait ekspor,” kata Michael kepada Kontan.co.id, Rabu (11/4).

Sebagai perbandingan, Michael juga mengatakan, pihaknya selalu memantau volume ekspor dari negara lain ke India untuk melihat apakah ada tren penurunan permintaan minyak sawit.

Meski begitu, Michael mengaku kenaikan naiknya bea masuk minyak sawit ini belum berpengaruh secara langsung kepada Sampoerna Agro karena pihaknya tidak mengekspor minyak sawit secara langsung ke India.

Menurut Micahel, dengan tingginya bea masuk yang ditetapkan India tidak akan secara langsung akan mengurangi penjualan produsen minyak sawit. Namun, bila permintaan atas minyak sawit berkurang, hal ini bisa berdampak terhadap turunnya harga minyak sawit.

Dia pun menambahkan, peningkatan bea masuk ini merupakan upaya proteksi minyak nabati India. Michael menjelaskan, bila permintaan atas minyak nabati hasil produksi India meningkat, ini bisa mendorong kenaikan harga karena pasokannya berkurang.

“Ujung-ujungnya supply demand. Kalau harga minyak nabati produksi mereka tinggi, mereka akan mempertimbangkan kembali ke minyak sawit lagi,” kata Michael.

Michael bilang, India merupakan negara dengan konsumsi minyak sawit terbesar di dunia. Bahkan, ekspor minyak sawit Indonesia ke India di tahun lalu mencapai 7,6 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×