kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampai Q3-2019, Suryamas Dutamakmur (SMDM) realisasikan setengah alokasi capex


Rabu, 13 November 2019 / 17:37 WIB
Sampai Q3-2019, Suryamas Dutamakmur (SMDM) realisasikan setengah alokasi capex
ILUSTRASI. Perumahan Rancamaya Golf Estate?yang dikembangkan?PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM)


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) menyampaikan sampai dengan kuartal III, perusahaan telah menyerap belanja modal sebesar Rp 100 miliar. Jumlah tersebut paling besar untuk kebutuhan akuisisi lahan untuk tiga area yang dikembangkan.

Ferry Suhardjo, Direktur SMDM menjelaskan pada tahun ini perusahaan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 200 miliar. Serapan yang baru 50% sampai kuartal III, dikarenakan negosiasi akuisisi lahan tidak seluruhnya berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Suryamas Dutamakmur kantongi marketing sales Rp 240 Miliar

"Perkiraan saya sudah tidak ada akuisisi lahan sampai akhir tahun jadi kami hanya gelontorkan Rp 100 miliar saja," ujarnya, Rabu (13/11)

Paling banyak, akuisisi lahan untuk menopang proyek Harvest City yang memang terus dikembangkan. Apalagi perusahaan juga masih memasarkan cluster Sweet Hortensia dan akan meluncurkan cluster baru Sweet Indie pada semester I tahun depan.

"Akuisisi itu hanya untuk pembulatan saja, kalau di Harvest City itu kan total izin lokasinya 1.350 hektare. Kami sudah dapat izin lokasi sebesar itu tetapi kami baru bebasin 900 hektare," lanjutnya.

Baca Juga: Jaga angka beban, laba Suryamas Dutamakmur melesat 214% akhir Juni 2018

Oleh karena itu, penambahan untuk akuisisi akan terus dilakukan secara bertahap sesuai dengan negosiasi dengan pemilik lahan. Selain Harvest City, SMDM juga memiliki izin lokasi di dua lokasi lain Rancamaya Golf & Estate seluas 780 hektare dan Royal Tajur seluas 68 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×