kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI jalin kerjasama pembangunan kilang minyak


Kamis, 07 Mei 2015 / 13:46 WIB
RI jalin kerjasama pembangunan kilang minyak
ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Senin (20/11/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan bekerjasama dengan Pemerintah Iran dalam pemenuhan impor minyak mentah dan pembangunan kilang baru. Kerjasama ini diharapkan mampu mendorong Indonesia dalam memenuhi target pembangunan empat kilang dalam 10 tahun ke depan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja mengatakan, kerjasama ini sedang dibahas. Tak hanya suplai minyak mentah, Iran juga akan membangun kilang di Indonesia. "Skemanya belum kita tentukan, tetapi arah sudah dibahas. Suplai minyak akan menggunakan kerjasama pemerintah ke pemerintah (g to g)," jelasnya, di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (7/5).

Dengan kerjasama ini, maka pasokan minyak mentah dari Iran akan memiliki harga yang lebih murah. "Hampir sama dengan Irak, impor minyak mentah itu sekitar 300.000 barel per hari," jelasnya.

Sedangkan kerjasama pembangunan kilang rencananya akan dipercepat dan ditargetkan onstream tahun 2019. Nantinya PT Pertamina (Persero) akan diberikan tugas khusus untuk segera menjalin hubungan dengan Iran. " Dengan Iran ini bangun kilang satu dulu, kita ingin dalam 10 tahun bangun empat kilang," tandasnya.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto membenarkan jika Pemerintah Iran telah menyatakan kesiapannya bekerjasama dengan indonesia membangun kilang. Namun sampai saat ini Pertamina belum merespon dan menindaklanjuti. "Tawaran untuk bangun kilang dan impor minyak," katanya.

Menteri ESDM, Sudirman Said menambahkan, dalam waktu dekat bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Rini Soemarno) dan Dirut Pertamina, akan mengadakan kunjungan kebebrapa negara seperti Kuwait, Iraq, Azerbaijan dan Rusia untuk menawarkan suplai minyak langsung melalui G to G.

"Presiden Iran minta supaya segera ada komite ekonomi antara Indonesia dan Iran," katanya.

Ia menambahkan, pada tahun 2025, Indonesia sudah harus mandiri terhadap suplai Bahan Bakar Minyak (BBM). Nantinya kebutuhan minyak bisa diolah di negeri sendiri. "Dengan cara kilang kilang yang tidak cukup tinggi dinaikkan kompleksitasnya. Yang baru dibangun baik dengan partnership atau dengan private atau hubungan G To G dengan negara-negara penghasil minyak," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×