kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,40   2,76   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana offshore berisi saham teknologi masih punya prospek menarik


Kamis, 23 September 2021 / 20:35 WIB
Reksadana offshore berisi saham teknologi masih punya prospek menarik
ILUSTRASI. Reksadana offshore diyakini masih punya prospek yang menarik untuk jangka panjang.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian yang tengah melanda pasar akibat tapering dan kasus Evergrande dinilai memberi peluang bagi reksadana offshore. Walaupun dalam jangka pendek kedua hal tersebut mengakibatkan volatilitas, secara jangka panjang reksadana offshore diyakini masih punya prospek yang menarik.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan kedua sentimen tersebut hanya akan bersifat jangka pendek. Hal ini sejalan dengan kasus Evergrande yang mulai semakin jelas seiring sudah ada kepastian bahwa kupon akan dibayarkan terlebih dahulu. Alhasil sentimen dari kasus ini akan mereda.

Sementara terkait dampak tapering, Wawan melihat reksadana offshore juga tidak akan terkena dampak langsung. Menurutnya, efeknya jauh akan lebih terasa pada reksadana yang berbasis obligasi, itu pun juga tidak akan berkepanjangan.

Baca Juga: Hadapi efek tapering, Schroders kurangi porsi saham teknologi di reksadana offshore

“Kalau untuk reksadana offshore setelah tapering mereda, fokusnya akan kembali ke proses pemulihan ekonomi dan pendapatan perusahaan yang dijadikan portofolionya. Sehingga secara jangka panjang masih akan menarik,” kata Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (23/9). 

Terkait jenis reksadana offshore, Wawan melihat reksadana yang bertemakan atau memiliki eksposur ke saham-saham teknologi bisa jadi pilihan yang menarik untuk diversifikasi. Hal ini mengingat reksadana di Indonesia masih sangat minim yang memiliki portofolio berisikan saham dari sektor teknologi. 

Apalagi, saham sektor teknologi secara kinerja juga justru terus berkembang di tengah pandemi Covid-19. Ia meyakini pada tahun depan sektor teknologi masih akan menyetir perekonomian dunia. 

Baca Juga: Antisipasi risiko rugi, BPJS Ketenagakerjaan jual tiga saham ini

“Hanya saja, reksadana offshore yang tematik ini biasanya hanya cocok bagi investor yang memang ingin memiliki portofolio tertentu, misalnya teknologi. Secara kinerja justru sangat tergantung, jika sektornya tengah bagus ya akan ikut bagus kinerjanya, begitupun sebaliknya,” imbuh Wawan.

Hal ini berbeda dengan reksadana offshore yang secara tema lebih umum. Menurutnya jenis ini lebih cocok bagi investor umum yang memang tidak ingin eksposur tema tertentu. Pasalnya, secara kinerja ketika misalkan underperformed di tengah jalan, manajer investasinya bisa melakukan penyesuaian. Alhasil secara risiko berpotensi jauh lebih minim dibanding reksadana offshore yang tematik.

“Pada akhirnya, pilihan reksadana offshore tergantung pada masing-masing kebutuhan investor,” tutup Wawan.

Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap masih menarik di tengah rencana tapering

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×