kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,60   5,14   0.56%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Real yield Indonesia yang tinggi membuat penawaran di lelang SUN naik


Rabu, 04 Agustus 2021 / 06:55 WIB
Real yield Indonesia yang tinggi membuat penawaran di lelang SUN naik


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang SUN yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Selasa (3/8), sukses mendapatkan penawaran tertingginya di tahun ini.

Pada lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 107,78 triliun. Jumlah ini melampaui rekor jumlah penawaran terbanyak yang terjadi di awal tahun dengan mencapai Rp 97,17 triliun. Di lelang SUN sebelumnya jumlah penawaran mencapai Rp 95,55 triliun.

Head of Fixed Income Sucor Asset Management Dimas Yusuf menilai, tingginya penawaran yang masuk karena real yield Indonesia masih tinggi dan masih menarik dibandingkan dengan peers. “Di level sekarang terutama untuk long term masih menarik, sehingga jumlah bid yang masuk ke lelang masih tinggi,” katanya.

Dia juga melihat likuiditas dari perbankan masih tinggi. Salah satu indikator yang menggambarkan adalah rendahnya pertumbuhan penyaluran kredit oleh perbankan sementara pertumbuhan dana pihak ketiga masih terus berada di level yang tinggi.

Baca Juga: Penawaran lelang SUN pada Selasa (3/8) menembus Rp 107 triliun, tertinggi tahun ini

“Salah satu saluran yang dimanfaatkan perbankan adalah dengan membeli SBN, terlihat dari kenaikan kepemilkan SBN pada perbankan yang cukup signifikan,” kata Dimas kepada Kontan.co.id, Selasa (3/8).

Di pelaksanaan lelang kali ini, tiga seri SUN yang akan menjadi benchmark di tahun depan, yaitu FR0090, FR0091, dan FR0092 menjadi seri yang terfavorit. Ketiga seri mendapatkan jumlah bid yang lebih tinggi dibandingkan dengan seri lainnya.

Dengan banyaknya bid yang masuk ke seri acuan tahun depan, Dimas melihat bahwa pasar masih beranggapan bahwa suplai dari seri tersebut masih akan terbatas ke depannya. “Sehingga jumlah bid yang masuk meningkat dan kita lihat yang paling banyak peminatnya di seri-seri baru tadi,” kata Dimas.

Baca Juga: Ini instrumen investasi yang paling moncer di tujuh bulan pertama tahun 2021

Dimas menilai bahwa yield pada lelang kali ini sudah turun ketimbang sebelumnya. Walaupun yield yang ditawarkan lebih rendah, tetapi dengan perhitungan yield dikurangi inflasi, yield SUN masih tinggi dibandingkan dengan peers

Dengan serapan Rp 34 triliun, Dimas menilai bahwa nilai tersebut sudah cukup, karena limit maksimal biasanya tidak dipakai, kecuali yield yang turun lebih banyak lagi. “Kalau yang diambil maksimum, tanpa guidance terlebih dahulu, mungkin itu agak worrying, karena dikhawatirkan terlalu banyak menambahkan supply,” pungkas dia.

Baca Juga: Meski penawaran tinggi, pemerintah hanya menyerap Rp 34 triliun pada lelang SUN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×