kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prodia Widyahusada lanjutkan ekspansi di semester II-2018


Senin, 30 Juli 2018 / 19:36 WIB
Prodia Widyahusada lanjutkan ekspansi di semester II-2018
ILUSTRASI. RUPS Prodia


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) terus melakukan ekspansi dengan membuka sejumlah outlet baru. Hingga Semester I-2018 ini, Prodia telah memperluas jejaring layannya ke Sorong, Bogor, Jember dan Sukabumi.

Tak berhenti sampai disitu, menurut Legal Head & Corporate Secretary PT Prodia Widyahusada Tbk, Marina Eka Amalia, pihaknya akan terus gencar memperluas jejaring pada Semester II-2018. 

Targetnya, Prodia akan membuka outlet di Bengkulu, Probolinggo, Jepara, serta Jatiwaringin. “Sedang on proses diurus izinnya. Mudah-mudahan bisa selesai sebelum akhir 2018,” jelanya kepada Kontan.co.id, Senin (30/7).

Bila sesuai target, outlet yang berada di Bengkulu rencananya akan dibuka sekitar bulan September-Oktober. Sebagai informasi, saat ini Prodia telah memiliki 288 outlet yang tersebar di 33 provinsi dan 121 kota. 

Di antaranya terdiri dari 142 laboratorium klinik, yang 25 di antaranya memiliki ijin klinik dengan layanan wellness (Prodia Health Care), 7 specialty clinic, dan 11 hospital lab.

Terkait dengan nilai investasi, Marina mengungkapkan bahwa untuk satu cabang nilainya bisa berbeda-beda tergantung dengan wilayahnya. Juga tergantung apakah cabang itu didapat dari hasil beli atau sewa.

Untuk cabang baru di Sorong, Bogor, Jember dan Sukabumi, semuanya didapat melalui sewa. Jenisnya, klinik dan laboratorium klinik untuk outlet di Bogor, serta laboratorium klinik untuk di Sorong, Jember dan Sukabumi.

Dalam catatan Kontan.co.id, untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini Prodia menganggarkan sekitar Rp 350 miliar. Hingga 30 Juni 2018, capex yang terserap berada pada kisaran Rp 100 miliar-150 miliar.

Rinciannya, sebanyak 67%-70% digunakan untuk pengembangan jejaring outlet, 19%-20% untuk peningkatan kemampuan dan kualitas layanan, dan 10%-14% untuk modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×