kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Positifnya data ekonomi domestik tidak kuat mengangkat rupiah hari ini


Kamis, 05 Agustus 2021 / 16:41 WIB
Positifnya data ekonomi domestik tidak kuat mengangkat rupiah hari ini
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan pecahan 100 dollar US di salah satu bank di Tangerang Selatan, Kamis (18/3). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/03/2021.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS di hari Kamis (5/8) setelah selama tiga hari menguat. Merujuk Bloomberg, rupiah ditutup di harga Rp 14.342,5 per dolar AS, melemah 0,21% dari perdagangan hari sebelumnya. Sedangkan kurs Jisdor melemah 0,13% ke level Rp 14.342 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi berpandangan, naiknya dolar AS karena Wakil Ketua Fed Richard Clarida mengatakan kondisi untuk kenaikan suku bunga dapat dipenuhi pada akhir 2022, menyiapkan langkah untuk langkah pada awal 2023.

“Dia dan tiga anggota Fed lainnya juga mengisyaratkan langkah untuk mengurangi pembelian obligasi akhir tahun ini atau awal tahun depan tergantung pada bagaimana nasib pasar tenaga kerja dalam beberapa bulan ke depan,” kata Ibrahim dalam rilis rupiah hariannya.

Baca Juga: Kompak, rupiah Jisdor melemah 0,12% ke Rp 14.342 per dolar AS pada Kamis (5/8)

Selain itu, Ibrahim menilai menjelang pertemuan penetapan kebijakan terbaru Bank of England Kamis nanti, bank sentral dapat bergerak selangkah lebih dekat ke pengetatan kebijakan moneter sambil meningkatkan perkiraan pertumbuhan dan inflasi.

Dari internal, ia melihat ekonomi Indonesia yang diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 7,07% pada kuartal II/2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menurutnya ini adalah kondisi pertumbuhan positif pertama setelah empat kuartal sebelumnya mencatat kontraksi. 

“Salah satu penopang PDB Kuartal Kedua di 7,07 % adalah perekonomian global mengalami peningkatan. Ini terlihat dari pergerakan Purchasing Manufakturing Index (PMI) pada bulan Maret 54,8% serta terus meningkat 56,6% pada Juni 2021,” jelasnya.

Membaiknya data ekonomi Indonesia di kuartal II/2021 dinilai Ibrahim tidak serta merta bisa menopang terhadap penguatan rupiah.

Baca Juga: Rupiah spot melemah 0,21% ke Rp 14.343 per dolar AS pada perdagangan Kamis (5/8)

“Hal ini disebabkan data eksternal yang begitu kuat dan menahan laju penguatan mata uang rupiah sebelumnya. Terutama komentar Wakil Ketua Fed Richard Clarida dan membaiknya data ekonomi AS,” pungkasnya.

Di perdagangan Jumat (6/8), rupiah diperkirakan Ibrahim akan bergerak di rentang harga Rp 14.290 per dolar AS – Rp 14.330 per dolar AS.

Selanjutnya: IHSG menguat 0,75% ke 6.205 pada perdagangan Kamis (5/8), net buy asing Rp 857,46 M

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×