kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan di lelang sukuk, Selasa (26/1) diprediksi tak beda dari lelang sebelumnya


Senin, 25 Januari 2021 / 08:10 WIB
Permintaan di lelang sukuk, Selasa (26/1) diprediksi tak beda dari lelang sebelumnya


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan dalam lelang Sukuk, Selasa (26/1) diperkirakan tak jauh beda dengan lelang sebelumnya. Meskipun begitu, pemerintah berpotensi menyerap lebih banyak pada lelang tersebut, seiring dengan tingginya kebutuhan pendanaan untuk pemulihan ekonomi.

Sebagai informasi, pemerintah lewat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (26/1). Adapun target indikatif lelang pekan depan sebesar Rp 14 triliun dari penawaran enam seri SBSN. Adapun tujuan lelang yakni untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai, penawaran yang masuk pada lelang Sukuk Selasa nanti kemungkinan tidak jauh berbeda dengan hasil lelang Sukuk pada 12 Januari 2021. Sekedar mengingatkan, lelang Sukuk sebelumnya mencatatkan penawaran masuk Rp 24,27 triliun, dan dari jumlah itu pemerintah menyerap sebanyak Rp 11,3 triliun.

Baca Juga: ORI019 ditawarkan mulai Senin (25/1) besok, kuponnya ditetapkan sebesar 5,57%

"Selasa nanti (penawaran masuk) masih akan di kisaran Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun, karena kondisi pasar masih tertekan," kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Minggu (24/1).

Dia memprediksi, sukuk seri PBS017 yang punya jangka menengah, kemungkinan akan banyak dilirik ketimbang pada lelang Selasa (26/1). Namun, untuk seri lainnya seperti jangka panjang, kemungkinan masih akan menarik dilirik oleh instansi dana pensiun (dapen) dan juga asuransi.

Dia menjelaskan, dalam dua pekan terakhir kondisi pasar keuangan Tanah Air cenderung tertekan, lantaran meningkatnya kasus positif Covid-19. Pandemi yang belum juga surut membuat pasar lebih berhati-hati memilih instrumen investasi, sembari menanti efektivitas program vaksinasi yang tengah dijalankan pemerintah sejak pertengahan Januari 2021.

"Harapan besar ada di vaksinasi, dan kemungkinan Maret atau April baru akan terlihat seperti apa efektivitasnya (program vaksinasi). Jika kasus bisa turun, harapan akan pemulihan ekonomi meningkat," tambahnya.

Di sisi lain, dari sentimen eksternal seperti pengaruh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga tengah dinanti pasar. Harapannya, kebijakan-kebijakan yang bakal diluncurkan Biden akan lebih lunak sehingga bisa memberi sentimen positif bagi pasar keuangan global.

Untuk lelang Selasa (26/1), Ramdhan memprediksi, pemerintah akan menyedot lebih banyak penawaran yang masuk, yakni mendekati Rp 14 triliun. Dalam lelang sukuk sebelumnya, pemerintah menyerap Rp 11,3 triliun. Sedangkan yield SUN tenor 10 tahun diprediksi berada di rentang 6,2% hingga 6,35%.

Selanjutnya: Pemerintah menargetkan dana Rp 14 triliun pada lelang enam seri SBSN, Selasa (26/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×