kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perlu efisiensi untuk menjaga kinerja, begini rekomendasi saham KINO


Jumat, 22 Januari 2021 / 07:50 WIB
Perlu efisiensi untuk menjaga kinerja, begini rekomendasi saham KINO


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai emiten sektor barang konsumsi yang tahan banting kala krisis, PT KINO Indonesia Tbk (KINO) tetap terimbas penurunan daya beli. Kino menyiapkan belanja modal Rp 250 miliar untuk tahun ini, lebih rendah daripada belanja modal tahun lalu sebesar Rp 350 miliar.

Kino akan menutup kebutuhan belanja modal ini dari dana internal perusahaan dan fasilitas perbankan. Kino akan menggunakan belanja modal untuk berbagai kebutuhan efisiensi dan pembaruan mesin. 

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan, kinerja KINO ke depan masih dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19. Apalagi, pemerintah juga menerapkan aturan lebih ketat lewat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Daya beli masyarakat masih belum cukup tinggi. Harapannya, hanya kepada recovery perekonomian yang tampaknya di kuartal kedua mulai tidak resesi perekonomian," ungkap Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (21/1).

Baca Juga: Dirut Kino Indonesia borong 147.900 saham KINO

Meskipun begitu, Nafan menilai harapan untuk pemulihan daya beli di kuartal pertama tahun ini mulai menunjukkan sinyal yang lebih positif. Sehingga, hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut di kuartal kedua 2021 adalah upaya pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. 

Berkaca dari kondisi dan tantangan ke depan, Nafan melihat peluang bagi emiten untuk melakukan efisiensi jauh lebih positif ketimbang ruang untuk melakukan ekspansi. Mengingat, daya beli masyarakat masih belum akan setinggi capaian sebelum pandemi Covid-19. "Efisiensi bisnis perlu terus dilakukan," jelasnya. 

Michael Wilson Setjoadi, Analis RHB Sekuritas memandang positif prospek KINO ke depan seiring dengan adanya pemulihan konsumsi. Harapannya, permintaan terhadap produk-produk KINO bisa meningkat di tahun ini. 

Ditambah lagi, penjualan ke pasar ekspor seperti Jepang, diprediksi akan meningkat lantaran diuntungkan adanya Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). "Aktivitas ekonomi yang diprediksi akan meningkat ke depan setelah adanya program vaksinasi, diharapkan juga akan meningkatkan laju pertumbuhan penjualan," ungkap Michael kepada Kontan.co.id, Kamis (21/1).

Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) siapkan belanja modal tahun 2021 hingga Rp 250 miliar

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, secara teknikal pergerakan harga KINO menunjukkan downtrend dan masih berada di bawa resistance moving average (MA)20 pada level Rp 2.700. Di samping itu, harga diperkirakan memasuki tren sideways lantaran indikator MACD sudah membentuk golden cross yang juga mengindikasikan penguatan.

"Secara teknikal belum layak direkomendasikan, dengan indikasi downtrend diperkirakan masih akan ada penurunan meskipun terbatas," kata William kepada Kontan.co.id, Kamis (21/1).

Nafan merekomendasikan tahan atau hold untuk saham KINO dengan target harga di Rp 2.750 per saham. Sedangkan William merekomendasikan hold dengan target harga Rp 3.300 per saham. Pada perdagangan Kamis (21/1) saham KINO ditutup turun 1,11% ke level Rp 2.670 per saham.

Baca Juga: Saham barang konsumsi turun pada Desember 2020, simak prospek dan rekomendasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×