kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Indocement (INTP) diramal pulih semester II-2021, ini rekomendasi sahamnya


Jumat, 14 Mei 2021 / 14:49 WIB
Penjualan Indocement (INTP) diramal pulih semester II-2021, ini rekomendasi sahamnya
ILUSTRASI. Paparan publik Indocement Tunggal Prakarsa (INTP).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) pada April 2021 tercatat naik 10,9% secara tahunan (yoy), namun turun 10% secara bulanan (mom) menjadi 1,3 juta ton.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Isnaputra Iskandar dan Farah Oktaviani dalam risetnya tanggal 11 Mei 2021 menjelaskan penurunan secara bulanan dipengaruhi oleh bulan puasa yang membuat permintaan menurun. Penurunan bulanan ini dikontribusikan dari Jawa yang turun 7,4% dan luar Jawa turun 16,2%. 

Penurunan tersebut lebih buruk dari rata-rata industri di angka 8,3% mom. Sehingga pangsa pasar INTP turun menjadi 25,9% dari 26,4% di Maret 2021. 

“Namun total volume selama 4 bulan mencapai 5,1 juta ton yang naik 3,7% yoy sejalan dengan ekspektasi kami di mana sepanjang 2021 bisa mencapai 16,9 juta ton,” tulis Isnaputra dan Farah dalam risetnya.

Baca Juga: Ini pendorong market share Indocement (INTP) di luar Jawa meningkat

Mereka memprediksi kenaikan volume akan membaik pada semester II-2021 karena faktor seasonal. Kenaikan volume ini akan mulai naik pada Juni 2021, karena dampak dari bulan puasa masih akan dirasakan hingga Mei 2021. “Dus volume di kuartal dua ini akan cenderung flat secara kuartalan,” imbuh mereka.

Sementara itu kenaikan harga batubara dinilai tidak akan berdampak banyak pada INTP, lantaran tingginya penggunaan batubara rendah kalori dari total kebutuhan batubara yakni mencapai 89% membuat emiten ini bisa membuat biaya batubara tetap rendah. Serta INTP juga mulai meningkatkan porsi bahan bakar alternatif seperti biomassa. Penggunaan bahan bakar alternatif INTP di kuartal I-2021 menyumbang 12,2% lebih tinggi dari 2020 yang sebesar 9,3%.

“Kami perkirakan INTP hanya perlu menaikkan average selling price (ASP) 2021 sebesar 0,8% untuk menetralkan dampak kenaikan harga batubara sebesar 5%. Kami pikir ini bisa dilakukan apalagi di semeter dua ini kami prediksi volume akan pulih,” tulis mereka.

Isnaputra dan Farah masih merekomendasikan beli saham INTP dengan target harga Rp 17.500 sejalan dengan ekspektasi kenaikan volume di semester II-2021 yang didorong dengan tingginya vaksinasi. 

Selanjutnya: Indocement optimistis pasar semen di semester kedua 2021 meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×