kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah dan DPR sepakat pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar 5,2% hingga 5,5%


Senin, 17 Juni 2019 / 21:26 WIB
Pemerintah dan DPR sepakat pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar 5,2% hingga 5,5%


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Komisi XI DPR-RI menyepakati pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2020 ditargetkan sebesar 5,2% hingga 5,5% dalam rapat kerja Komisi XI tentang pembahasan pendahuluan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2020, Senin (17/6).

Kesepakatan lain yang dihasilkan dalam rapat tersebut adalah menetapkan rentang inflasi 2020 di angka 2% hingga 4%, tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan di rentang 5%-5,5% dan nilai tukar rupiah di angka Rp 14.000 - Rp 14.500.

"Kita sepakati asumsi ekonomi makro RAPBN 2020," jelas Pimpinan Rapat Melchias Marcus Mekeng.

Kendati begitu, ada dua dari empat asumsi tersebut yang berubah dari usulan awal pemerintah yang tercantum di dalam dokumen KEM PPKF RAPBN 2020. Pertama, pemerintah memasang patokan pertumbuhan ekonomi tahun depan dalam rentang 5,3% hingga 5,6%. Kedua, terkait suku bunga SPN 3 bulan direntang 5% hingga 5,6%.

"Pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,5% menggambarkan elemen realistis dan kami juga meletakkan optimisme 5,6%," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menjelaskan ke anggota Komisi XI mengenai usulan pemerintah.

Di samping itu, terkait dengan asumsi SPN, sebelumnya DPR sepakat direntang 5%-5,3%, kendati begitu Sri Mulyani menambahkan usulan DPR tersebut tidak sesuai dengan realitas. Pasalnya hingga Mei 2019 suku bunga SPN 3 bulan sudah mencapai 5,8%.

Dalam rapat tersebut, salah satu fraksi yakni Partai Gerindra Heri Gunawan juga sempat menyampaikan pendapatnya terkait kesepakatan asumsi makro RAPBN 2020. Secara keseluruhan dia sepakat dengan usulan yang diajukan pemerintah, hanya saja rentang pertumbuhan ekonomi tidak realistis.

"Kalau memang pertumbuhan ekonomi stagnan karena berupa kerangka kita bisa serahkan, tetapi cari yang mendekati, Triwulan I saja 5,07%. Kita butuh Rp 5.800 triliun rasanya terlalu berat," ujar dia.

Sebelumnya, Sri Mulyani menyebutkan untuk mencapai pertumbuhan 5,3% dibutuhkan investasi senilai Rp 5.802 triliun. Sehingga Gerinda mengusulkan pertumbuhan ekonomi 2020 direntang 5,2% hingga 5,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×