kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang Indonesia ekspor makanan ke Arab Saudi masih terbuka


Senin, 24 September 2018 / 22:47 WIB
Peluang Indonesia ekspor makanan ke Arab Saudi masih terbuka
ILUSTRASI. Ibadah Haji


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang Indonesia untuk mengekspor bahan makanan ke Arab Saudi masih terbuka lebar. Pasalnya pasokan makanan dengan bahan dari Indonesia di Arab Saudi terbilang masih minim.

Padahal Indonesia telah membuat persyaratan menggunakan bahan makanan dari Indonesia untuk katering yang menyediakan makanan bagi jamaah haji dan umrah dari Indonesia.

"Kami sudah mendorong agar Indonesia bisa memasukkan bahan baku makanan ke Arab Saudi dengan mensyaratkan katering menggunakan bahan makanan Indonesia seperti bumbu masak, teh, kopi, kalau bisa semua," ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), Kementerian Agama (Kemag) Sri Ilham Lubis kepada Kontan.co.id, Senin (24/9).

Selain sebagai persyaratan, pihak Indonesia juga melakukan pendekatan pada importir di Arab Saudi. Sebelumnya ada upaya mengumpulkan importir untuk dipertemukan dengan eksportir Indonesia.

Sri bilang kurangnya pasokan membuat Indonesia tidak bisa menekankan aturannya. Guna memenuhi kebutuhan tersebut pihak Arab Saudi juga mengimpor bahan makanan dari Thailand dan Vietnam.

Oleh karena itu, daya saing produk Indonesia menjadi tantangan sendiri. Pasalnya ada keterbatasan anggaran makan sebesar 13 real Arab Saudi per porsi yang membuat pihak katering akan memilih berdasarkan efisiensi.

"Kita terus mendorong agar produk Indonesia bisa memasukkan bahan baku dengan harga yang kompetitif dengan negara lain," terang Sri.

Sebelumnya ekspor ke Arab Saudi dinilai dapat mendongkrak ekspor Indonesia. Jamaah yang banyak dapat menjadi faktor pendorong masuknya produk Indonesia.

Asal tahu saja, selain bahan makanan, Kementerian Perdagangan (Kemdag) juga akan mendorong produk lain seperti bus dan alat perhotelan. Namun, hingga saat ini Sri bilang belum ada pembahasan lebih lanjut terkait hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×