kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelarangan China terhadap aset kripto dinilai tidak memberi dampak signifikan


Senin, 27 September 2021 / 20:36 WIB
Pelarangan China terhadap aset kripto dinilai tidak memberi dampak signifikan
ILUSTRASI. People's Bank of China mengumumkan semua transaksi mata uang kripto adalah tindakan ilegal dan dilarang di China.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini pasar aset kripto mendapat sentimen negatif. Pemerintah China melalui People's Bank of China mengumumkan semua transaksi mata uang kripto adalah tindakan ilegal dan dilarang di China. 

Merespons pemberitaan tersebut, Bitcoin sempat mengalami penurunan harga hingga ke level US$ 40.693 per BTC. Padahal, sebelum ada berita tersebut, Bitcoin masih berada di kisaran US$ 52.000 per BTC. Namun, merujuk Coinmarketcap.com, pada hari ini, Senin (27/9) pukul 18.30 WIB harganya sudah kembali berada di level US$ 43.671 per BTC.

CEO Triv.co.id Gabriel Rey mengungkapkan bahwa sikap penolakan pemerintah China terhadap aset kripto sebenarnya bukanlah hal baru. Ia menuturkan, sejak empat atau lima tahun ke belakang, pemerintah China sudah sering mengungkapkan pelarangan tersebut. 

Baca Juga: Binance setop layanan bursa kripto di Singapura, ada apa?

“Hanya saja kemarin isunya bertepatan dengan kejadian gagal bayar perusahaan properti besar di China, Evergrande. Desas-desus yang beredar, USD Tether (USDT) memegang surat utang Evergrande, oleh karena itu berita tersebut membawa dampak negatif,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Senin (27/9)

Senada, Co-founder CryptoWatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir juga mengamini hal tersebut. Menurutnya fear, uncertainty and doubt (FUD) dari China bukanlah yang pertama kalinya, dan sudah sering terjadi. Oleh sebab itu, dia meyakini sentimen tersebut akan lebih memberikan efek kepada para pemain baru dan menimbulkan kepanikan.

Sementara untuk pemain aset kripto lama, sentimen negatif yang membuat harga terkoreksi tajam justru dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi. Jadi menurutnya, bagi yang sudah paham akan pasar kripto, sentimen FUD dari China tidak banyak memberikan dampak negatif bagi mereka.

Baca Juga: Mengenal lebih jauh investasi aset kripto melalui kelas virtual IFEF 2021

Walau begitu, Christopher meyakini saat ini akan menjadi periode yang volatile bagi pasar kripto karena pasar akan menantikan banyak kepastian. Mulai dari petunjuk dari petinggi bank sentral, sehingga volatilitas yang tinggi bisa saja menanti ke depan, bahkan mungkin hingga tapering dimulai.

Tapi, ia melihat saat ini beberapa bank sentral justru berpotensi tidak banyak memberikan hambatan atau menghalangi aset kripto. Malah bisa saja, bank sentral ini memberi sifat yang terbuka terhadap aset kripto dalam beberapa waktu ke depan.

“Khususnya beberapa negara yang berada dalam kondisi kurang prima, bisa saja justru akan merujuk ke Bitcoin sebagai pertolongan kondisi mereka yang sedang terpuruk saat ini,” imbuh Christopher.

Baca Juga: Pebisnis Kripto Global Mulai Menghentikan Layanan di China

Sedangkan Gabriel juga melihat pasar akan menanti kelanjutan kasus Evergrande ke depan akan seperti apa. Pasalnya, selain desas-desus USDT, beberapa sindikasi pinjaman Evergrande ada di bank-bank Amerika Serikat sehingga ditakutkan bisa memberi efek yang lebih parah. 

Oleh sebab itu, Gabriel merekomendasikan dalam jangka pendek sebaiknya mengambil sikap wait and see terlebih dahulu sembari melihat kepastian dari berbagai hal tersebut. Sementara Christopher melihat setiap ada koreksi yang besar, investor bisa melakukan buy on weakness atau dollar cost averaging pada Bitcoin. 

Perkiraan Christopher, Bitcoin saat ini memiliki resistance terdekat di level US$ 48.500 dan support di level US$ 40.000 per BTC. Sementara Gabriel menyebut pergerakan Bitcoin dalam jangka pendek akan ada di rentang US$ 35.000 - US$ 50.000 per BTC.

Baca Juga: Kripto dicap ilegal, Huobi dan Binance tidak bisa lagi digunakan di China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×