kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,53   1,89   0.20%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metropolitan Land menjejak di properti premium


Sabtu, 10 Februari 2018 / 11:25 WIB
Metropolitan Land menjejak di properti premium


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land (Metland) Tbk optimistis melihat bisnis properti tahun ini. Pengembang Metland Cyber City ini menargetkan bisa membukukan marketing sales atau pra penjualan sebesar Rp 2 triliun.

Target yang disematkan oleh emiten berkode saham MTLA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu tumbuh sekitar 11,1% ketimbang pencapaian pra penjualan perusahaan tahun lalu. Sepanjang tahun 2017, Metropolitan Land berhasil mencatatkan marketing sales sebesar Rp 1,8 triliun.

Olivia Surodjo, Direktur Keuangan Metropolitan Land mengatakan, sekitar Rp 500 miliar dari target marketing sales tahun ini, berasal dari proyek yang bisa mendapatkan penghasilan berulang. Sedangkan Rp 1,5 triliun dari pembangunan properti.

Untuk mencapai target tersebut, Metropolitan Land masih mengandalkan proyek existing. "Selain itu, kami juga akan memasarkan kluster-kluster baru untuk proyek residensial," kata Olivia kepada Kontan.co.id, Jumat (9/2).

Akhir kuartal IV-2017, Metropolitan Land meluncurkan proyek premium yakni Royal Venya Ubud di Bali. Proyek tersebut akan menjadi andalan dalam mencapai target marketing sales tahun ini.

Manajemen perusahaan ini mengklaim, Royal Venya Ubud merupakan komplek vila mewah dan hotel bintang lima. Kawasan ini dibangun di lereng bukit di atas lahan 1,6 hektare (ha).

Segmen high end

Pengembangan Royal Venya Ubud diperkirakan menghabiskan Rp 220 miliar, belum termasuk dana untuk membeli lahan di lereng bukit. Di kawasan ini MTLA mengembangkan vila 54 unit dan hotel sebanyak 40 kamar. Rencananya proyek Vila akan dijual, sedangkan hotel akan dioperasikan sendiri.

Villa Royal Venya akan dikembangkan dalam enam tipe unit. Mulai dari satu kamar satu lantai hingga tiga kamar dengan dua lantai denga ukuran mulai 60 meter persegi (m²) hingga 140 m².

Harga vila tersebut dibanderol mulai dari Rp 4 miliar hingga Rp 8 miliar per unitnya. "Royal Venya Ubud ini merupakan proyek segmen high end kami yang pertama," kata Anhar Sudradjat, Wakil Direktur Utama Metropolitan Land.

Sebagai tambahan, Royal Venya Ubud merupakan proyek ketiga dari Metropolitand Land di tahun lalu. Dua proyek lain yang dikerjakan lebih dahulu di tahun 2017 adalah mixed use One Parc Puri dan kluster Perumahan Riviera @Puri yang menjadi bagian dari MetLand Puri Cyber City. Serta, proyek properti yang berada di Tangerang, Banten

Selain mengejar penjualan, Metropolitan Land berniat menambah cadangan lahan baru di tahun ini. Perusahaan ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp 600 miliar. Dana tersebut akan dipergunakan untuk menambah perbendaharaan lahan atau landbank perusahaan hingga mencapai 100 ha–200 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×